This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 23 Mei 2012

Karena Ukuran Kita Tak Sama

seperti sepatu yang kita pakai, tiap kaki memiliki ukurannya
memaksakan tapal kecil untuk telapak besar akan menyakiti
memaksakan sepatu besar untuk tapal kecil merepotkan
kaki-kaki yang nyaman dalam sepatunya akan berbaris rapi-rapi
Seorang lelaki tinggi besar berlari-lari di tengah padang. Siang itu, mentari seakan didekatkan hingga sejengkal. Pasir membara, ranting-ranting menyala dalam tiupan angin yang keras dan panas. Dan lelaki itu masih berlari-lari. Lelaki itu menutupi wajah dari pasir yang beterbangan dengan surbannya, mengejar dan menggiring seekor anak unta.
Di padang gembalaan tak jauh darinya, berdiri sebuah dangau pribadi berjendela. Sang pemilik, ’Utsman ibn ‘Affan, sedang beristirahat sambil melantun Al Quran, dengan menyanding air sejuk dan buah-buahan. Ketika melihat lelaki nan berlari-lari itu dan mengenalnya,
“Masya Allah” ’Utsman berseru, ”Bukankah itu Amirul Mukminin?!”
Ya, lelaki tinggi besar itu adalah ‘Umar ibn Al Khaththab.

”Ya Amirul Mukminin!” teriak ‘Utsman sekuat tenaga dari pintu dangaunya,
“Apa yang kau lakukan tengah angin ganas ini? Masuklah kemari!”
Dinding dangau di samping Utsman berderak keras diterpa angin yang deras.
”Seekor unta zakat terpisah dari kawanannya. Aku takut Allah akan menanyakannya padaku. Aku akan menangkapnya. Masuklah hai ‘Utsman!” ’Umar berteriak dari kejauhan. Suaranya bersiponggang menggema memenuhi lembah dan bukit di sekalian padang.
“Masuklah kemari!” seru ‘Utsman,“Akan kusuruh pembantuku menangkapnya untukmu!”.
”Tidak!”, balas ‘Umar, “Masuklah ‘Utsman! Masuklah!”
“Demi Allah, hai Amirul Mukminin, kemarilah, Insya Allah unta itu akan kita dapatkan kembali.“
“Tidak, ini tanggung jawabku. Masuklah engkau hai ‘Utsman, anginnya makin keras, badai pasirnya mengganas!”
Angin makin kencang membawa butiran pasir membara. ‘Utsman pun masuk dan menutup pintu dangaunya. Dia bersandar dibaliknya & bergumam,
”Demi Allah, benarlah Dia & RasulNya. Engkau memang bagai Musa. Seorang yang kuat lagi terpercaya.”
‘Umar memang bukan ‘Utsman. Pun juga sebaliknya. Mereka berbeda, dan masing-masing menjadi unik dengan watak khas yang dimiliki.
‘Umar, jagoan yang biasa bergulat di Ukazh, tumbuh di tengah bani Makhzum nan keras & bani Adi nan jantan, kini memimpin kaum mukminin. Sifat-sifat itu –keras, jantan, tegas, tanggungjawab & ringan tangan turun gelanggang – dibawa ‘Umar, menjadi ciri khas kepemimpinannya.
‘Utsman, lelaki pemalu, anak tersayang kabilahnya, datang dari keluarga bani ‘Umayyah yang kaya raya dan terbiasa hidup nyaman sentausa. ’Umar tahu itu. Maka tak dimintanya ‘Utsman ikut turun ke sengatan mentari bersamanya mengejar unta zakat yang melarikan diri. Tidak. Itu bukan kebiasaan ‘Utsman. Rasa malulah yang menjadi akhlaq cantiknya. Kehalusan budi perhiasannya. Kedermawanan yang jadi jiwanya. Andai ‘Utsman jadi menyuruh sahayanya mengejar unta zakat itu; sang budak pasti dibebaskan karena Allah & dibekalinya bertimbun dinar.
Itulah ‘Umar. Dan inilah ‘Utsman. Mereka berbeda.
Bagaimanapun, Anas ibn Malik bersaksi bahwa ‘Utsman berusaha keras meneladani sebagian perilaku mulia ‘Umar sejauh jangkauan dirinya. Hidup sederhana ketika menjabat sebagai Khalifah misalnya.
“Suatu hari aku melihat ‘Utsman berkhutbah di mimbar Nabi ShallaLlaahu ‘Alaihi wa Sallam di Masjid Nabawi,” kata Anas . “Aku menghitung tambalan di surban dan jubah ‘Utsman”, lanjut Anas, “Dan kutemukan tak kurang dari tiga puluh dua jahitan.”
Dalam Dekapan ukhuwah, kita punya ukuran-ukuran yang tak serupa. Kita memiliki latar belakang yang berlainan. Maka tindak utama yang harus kita punya adalah; jangan mengukur orang dengan baju kita sendiri, atau baju milik tokoh lain lagi.
Dalam dekapan ukhuwah setiap manusia tetaplah dirinya. Tak ada yang berhak memaksa sesamanya untuk menjadi sesiapa yang ada dalam angannya.
Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat tulus pada saudara yang sedang diberi amanah memimpin umat. Tetapi jangan membebani dengan cara membandingkan dia terus-menerus kepada ‘Umar ibn ‘Abdul ‘Aziz.
Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat pada saudara yang tengah diamanahi kekayaan. Tetapi jangan membebaninya dengan cara menyebut-nyebut selalu kisah berinfaqnya ‘Abdurrahman ibn ‘Auf.
Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat saudara yang dianugerahi ilmu. Tapi jangan membuatnya merasa berat dengan menuntutnya agar menjadi Zaid ibn Tsabit yang menguasai bahawa Ibrani dalam empat belas hari.
Sungguh tidak bijak menuntut seseorang untuk menjadi orang lain di zaman yang sama, apalagi menggugatnya agar tepat seperti tokoh lain pada masa yang berbeda. ‘Ali ibn Abi Thalib yang pernah diperlakukan begitu, punya jawaban yang telak dan lucu.
“Dulu di zaman khalifah Abu Bakar dan ‘Umar” kata lelaki kepada ‘Ali, “Keadaannya begitu tentram, damai dan penuh berkah. Mengapa di masa kekhalifahanmu, hai Amirul Mukminin, keadaanya begini kacau dan rusak?”
“Sebab,” kata ‘Ali sambil tersenyum, “Pada zaman Abu Bakar dan ‘Umar, rakyatnya seperti aku.
Adapun di zamanku ini, rakyatnya seperti kamu!”
Dalam dekapan ukhuwah, segala kecemerlangan generasi Salaf memang ada untuk kita teladani. Tetapi caranya bukan menuntut orang lain berperilaku seperti halnya Abu Bakar, ‘Umar, “Utsman atau ‘Ali.
Sebagaimana Nabi tidak meminta Sa’d ibn Abi Waqqash melakukan peran Abu Bakar, fahamilah dalam-dalam tiap pribadi. Selebihnya jadikanlah diri kita sebagai orang paling berhak meneladani mereka. Tuntutlah diri untuk berperilaku sebagaimana para salafush shalih dan sesudah itu tak perlu sakit hati jika kawan-kawan lain tak mengikuti.
Sebab teladan yang masih menuntut sesama untuk juga menjadi teladan, akan kehilangan makna keteladanan itu sendiri. Maka jadilah kita teladan yang sunyi dalam dekapan ukhuwah.
Ialah teladan yang memahami bahwa masing-masing hati memiliki kecenderungannya, masing-masing badan memiliki pakaiannya dan masing-masing kaki mempunyai sepatunya. Teladan yang tak bersyarat dan sunyi akan membawa damai. Dalam damai pula keteladannya akan menjadi ikutan sepanjang masa.
Selanjutnya, kita harus belajar untuk menerima bahwa sudut pandang orang lain adalah juga sudut pandang yang absah. Sebagai sesama mukmin, perbedaan dalam hal-hal bukan asasi
tak lagi terpisah sebagai “haq” dan “bathil”. Istilah yang tepat adalah “shawab” dan “khatha”.
Tempaan pengalaman yang tak serupa akan membuatnya lebih berlainan lagi antara satu dengan yang lain.
Seyakin-yakinnya kita dengan apa yang kita pahami, itu tidak seharusnya membuat kita terbutakan dari kebenaran yang lebih bercahaya.
Imam Asy Syafi’i pernah menyatakan hal ini dengan indah. “Pendapatku ini benar,” ujar beliau,”Tetapi mungkin mengandung kesalahan. Adapun pendapat orang lain itu salah, namun bisa jadi mengandung kebenaran.”
sepenuh cinta,
Salim A. Fillah

15 Jenis Kepribadian Manusia Berdasarkan "Status"-nya

Konon kepribadian manusia bisa dilihat dari update statusnya . Berikut ini adalah 14 jenis kepribadian yang sempat terlacak. Boleh percaya, boleh tidak.  Namanya juga joke (guyonan), sekedar untuk pengobat stress!

1. Manusia Super Update
Kapanpun dan di manapun selalu update status. Statusnya tidak terlalu panjang tapi terlihat bikin risih, karena hal-hal yang tidak terlalu penting juga dipublikasikan.
Contoh : “Lagi makan di restoran A..”, “Dalam perjalanan menujuneraka..”, “Saatnya baca koran..”, dan sebagainya.
2. Manusia Melankolis
Biasanya selalu curhat di status. Entah karena ingin banyak diberi komentar dari teman-temannya atau hanya sekedar menuangkan unek-uneknya. Biasanya orang tipe ini menceritakan kisahnya dan terkadang menanyakan solusi yang terbaik kepada yang lain.
Contoh : “Kamu sakitin aku..lebih baik aku cari yang lain..”, “Cuma kamu yang terbaik buat aku..terima kasih kamu sudah sayang ama aku selama ini..”.
3. Manusia Tukang ngeluh
Pagi, siang, malem, semuanya selalu ada aja yang dikeluhkan.
Contoh : ” Jakarta maceeet..!! Panas pula..”, “Aaaargh ujan, padahal baru nyuci mobil..sialan. .!!”, “Males ngapa2in.. cape hati gara2 si do’ i..”, dsb.
4. Manusia Sombong
Mungkin beberapa dari mereka ga berniat menyombongkan diri, tapi terkadang orang yang melihatnya, yang notabene tidak bisa seberuntung dia, merasa kalo statusnya itu kelewat sombong, dan malah bikin sebel.
Contoh : “Otw ke Paris ..!!”, “BMW ku sayang, saatnya kamu mandi..aku mandiin ya sayang..”, “Duh, murah-murah banget belanja di Singapur, bow,”
5. Manusia Puitis
Dari judulnya udah jelas. Status nya selalu diisi dengan kata-kata mutiara, tapi ga jelas apa maksudnya. Bikin kita terharu? Bikin kita sadar atas pesan tersembunyinya? atau cuma sekedar memancing komentar? Sampai saat ini, tipe orang seperti ini masih dipertanyakan.
Contoh : “Kita masing-masing adalah malaikat bersayap satu. Dan hanya bisa terbang bila saling berpelukan”, “Mencintai dan dicintai adalah seperti merasakan sinar matahari dari kedua sisi”, “Jika kau hidup sampai seratus tahun, aku ingin hidup seratus tahun kurang sehari, agar aku tidak pernah hidup tanpamu”.
6. Manusia in English
Tipe manusianya bisa seperti apa saja, apakah melankolis, puitis, sombong dan sebagainya. Tapi dia berusaha lebih keren dengan mengatakannya dalam bahasa Inggwis gicyu Low..
Contoh : “Tie and Chair..”, “I can tooth, you Pink sun..” dsb..
7. Manusia Lebay
Updatenya selalu bertema ‘gaul’ dengan menggunakan bahasa dewa.. ejaan yang dilebaykan..
Contoh..” met moulnin all.. pagiiieh yg cewrah… xixiixi” << lol~
8. Manusia Terobsesi
Mengharap tapi ga kesampaian.. pengen jd artis ga dapat-dapat.
Contoh : “duwh… sesi pemotretan lagi! cape…”
9. Manusia Sok Tau
Sotoy tenarnya. Padahal dia sendiri tidak tahu apa yang ditulisnya.
Contoh : “Pemerintah selalu memanjakan rakyatnya.. bla..bla…bla,”
10. Bioskop Mania
Update film yang abis ditonton dan kasih comment..
Contoh : “ICE AGE 3..Recomended! !”, “Transformers 2 mantab euy..”
11. Manusia pedagang
Contoh: “jual sepatu bla bla bla”
12. Manusia penyuluh masyarakat
Contoh: “jangan lupa dateng ke TPS, 5 menit utk 5 tahun bla..bla”
13. Manusia Alay
Ada berbagai macam versi, dari tulisannya yang aneh, atau tulisannya biasa aja, hanya saja kosakata nya ga lazim seperti bahasa alien.
Contoh:Alay 1 : “DucH Gw4 5aYan9 b6t s4ma Lo..7aNgaN tin69aL!n akYu ya B3!bh..!!”
Alay 2 : “km mugh kog gag pernach ngabwarin aq lagee seech? kmuw maseeh saiangs sama aq gag seech sebenernywa? ”
Alay 3 : “Ouh mY 9oD..!! kYknY4w c gW k3ReNz 48ee5h d3ch..!!”(Khusus buat tipe ini, ga usah di baca juga gpp..saya pribadi juga mikirdulu buat nulis ini, walaupun jadinya kurang mirip sama yg aslinya..)
14. Tipe Hidden Message
Tipe ini biasanya tidak to the point, tapi tentunya punya niat biar orang yg dituju membaca nya. (bagus kalo baca..kalo ngga? kelamaan nunggu) padahal kan bisa langsung aja sms ya..
Contoh : “For you my M***, I can’ t live without you..you are my bla bla bla..”,”Heh, cewe bajingan..ngapain lo deket2in co gw?! kyk ga laku aja lo..” (padahal ce tersebut tidak ada dalam jaringannya. . mana bisa baca…:p)
15. Tipe Misterius
Tipe yang biasanya bikin banyak orang bertanya tanya atas apa maksud dari status orang tersebut..Biasanya dalam suatu kalimat membutuhkanSubjek + Predikat + Objek + Keterangan. Tapi orang tipe ini mungkin hanya mengambil beberapa atau malah hanya 1 saja..Dan pastinyamengundang kontroversi.
Contoh : “Sudahlah..” , “Telah berakhir..” (apanya??),”Termenung.. .” (so what gitu, loh)
-
Anda punya usulan dan contoh kepribadian yang lain?

-
Sumber:
From: Chepy R.Nasution <nasutionc[at]gmail.com>

Surat Seorang Sahabat

Bismillaahirrohmaanirrohiim…
Sahabat fillah, percayalah…
Kebahagiaan seorang sahabat sejati bukan terletak pada ucapan terima kasih kita. Bukan juga terletak pada hadiah yang kita berikan padanya.
Kebahagiaan seorang sahabat sejati terletak pada keberhasilan kita dalam mencapai potensi terbaik!
Karena kita selalu memperhatikan dengan sungguh-sungguh atas pesan-pesan yang ia sampaikan. Dan menyikapinya dengan benar dalam setiap langkah hidup kita.
Sahabat terbaik adalah yang datang dengan nasihat-nasihat kehidupan yang dengannya engkau mengerti arti hidup dan kehidupan ini.
Ia tak mengharapkan sesuatu darimu selain engkau menjadi orang yang baik dan mampu memberi kebaikan kepada orang lain.
Ia hanya ingin melihat senyum dari wajahmu saat engkau menghadap Rabbmu…
Ia tak ingin ada kegelisahan dan kesedihan karena dunia tersirat di wajahmu.
Tapi, ia mengharapkan kesedihan dan kegelisahanmu dikarenakan ketakutanmu kepada ALLAH!
Sahabatmu bukanlah orang yang takut jika engkau terasing pada kehidupan dunia.
Namun, ia hanya takut, jika pada hari kebangkitan nanti, engkau termasuk orang-orang yang terusir dari rahmatNya!
Ia tak takut jika harus berpisah denganmu pada kehidupan dunia.
Namun, yang ia takutkan adalah ketika ia harus dipisahkan denganmu pada kehidupan setelah kehidupan yang fana ini… yaitu kehidupan akhirat, tanpa bias menolongmu sedikit pun.
Karena ia pun tak tahu dimana akhir dari perjalanan hidupnya, apakah di surga yang diliputi dengan segala kesenangan? Ataukah di neraka yang tak mengenal cinta, kasih sayang, dan persahabatan???
Sahabat fillah…
Selamat berjuang mengarungi samudra kehidupan dunia.
Semoga Allah senantiasa menjaga kita.
Semoga selalu ada cinta di hati kita.
Cinta karena Rabbuna.
Sehingga timbul kejujuran dalam mencintai Allah dan hamba-hambaNya.
Wallahua’lam.

Kenalilah Allah, Maka Engkau Akan Mengenal Apa Itu Kehidupan

Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah yang telah memberiku nafas hingga detik ini. Sebuah kesempatan hidup yang sangat berharga… Di mana begitu banyak tangis sia-sia mengharapkan kesempatan ini.
Saudara-saudariku… Izinkan aku menulis sedikit saja tentang kehidupan kita. Tentang suka duka dan segala asa yang mewarnainya.
Malam itu aku masih terjaga. Hingga kemudian getar hp menandakan ada pesan baru diterima. Dari seseorang yang merasa putus asa dengan kehidupannya. Emoticon menangis yang tertera di pesannya. Sejumlah kalimat penenang aku luncurkan namun sama sekali tidak mempan. Lagi dan lagi emoticon menangis itu selalu ada di pesannya. Hingga penenang terakhir ku katakan: “andai saja kamu mau mengenal siapa Allah, pasti hidup kamu akan terasa indah” bukan tanpa alasan kuluncurkan kalimat itu, tapi memang itulah yang kurasakan.

Aku bukan putri yang terlahir dengan sejuta kebahagiaan. Aku sama denganmu, sama dengan kalian semua. Memang hidup bukan hanya ada suka tapi pasti ada duka. Keduanya beriringan, sejak kita terlahir ke dunia hingga kita masuk ke liang lahat. Bukan hidup jika hanya ada suka. Bukan hidup jika hanya ada duka. Hidup adalah suka dan duka. Ya, hidup adalah suka dan duka…
Semalam baru saja aku membuka kembali lembar kelamku, ingin melihat seperti apa aku dulu dan membandingkannya dengan aku yang sekarang. Ternyata dulu pernah tertulis status dalam profile-ku, “ya Allah aku bosan hidup, kenapa ya?” ya saudariku, dulu aku juga sepertimu. Aku pernah merasakan apa yang kini tengah engkau rasakan. Dulu aku merasa hidupku begitu monoton. Hanya begitu saja tiap harinya. Aku merasakan hidupku hanya hitam dan putih. Tidak ada warna lain. Begitu membosankan. Namun semua berubah…semua berubah dan menjadi indah.
Ya, semua berubah dan menjadi indah sejak cahayanya menembus ke belantara jiwaku. Seketika itu hitam dan putih pun melebur menjadi jutaan warna dengan segala keakuratan warnanya. Aku tahu saudariku…aku tahu apa yang kini engkau rasakan dan apa yang dulu pernah ku rasakan…itulah hati yang kering dari iman, itulah hati yang awam pada tuhan.
Kenalilah Allah… maka engkau akan mengenal apa itu kehidupan.
KENALI ALLAH, KENALI ALLAH, KENALI ALLAH…
Hanya itu solusi yang bisa kuberikan saudariku.
Karena cukuplah Allah sebagai sandaranmu maka yakinlah bahwa engkau tak akan terjatuh.
Karena cukuplah Allah tempatmu mengeluh maka yakinlah bahwa Dia mampu mengangkat masalahmu.
Karena cukuplah Allah sebagai penolongmu maka tak perlu ada lagi yang engkau khawatirkan…
Allah itu pengasih, penyayang, dan tak pernah mau menzhalimi hambaNya…
Allah itu senang mendengar engkau meminta, mengadu, memohonkan segala sesuatu…
Maka dari itu Allah senang mendengar hambaNya berdoa…
Jangan khawatir, Allah pasti mendengar setiap detail yang engkau utarakan…
Karena Dialah sebaik-baik pendengar saudariku.
Percayalah, Dia tidak akan mau menzhalimi dan menyakiti hambaNya.
Percayalah :)
Maaf, jika aku berkata seakan aku mengenal baik siapa Allah…
Jujur, aku pun baru mengenalNya, baru merasakan betapa indah perkenalan ini :)
Sampai sekarang pun aku masih ingin memperdalam perkenalan ini…
Karena semakin mengenalNya maka semakin ada cinta saudariku :)
Bukan berarti aku sudah mencintaiNya…
Sampai sekarang pun aku masih meminta untuk diajari olehNya
Bagaimana cara yang benar untuk mencintaiNya
Indah saudariku,
Indah sekali mengenalNya, aku tak mampu menggambarkan dengan kata-kata…
Cukuplah kau coba dan nikmati sendiri bagaimana rasanya.
Terkadang kita ini terlalu egois…
Menuntut ini dan menuntut itu pada Allah, sedang kita sendiri tidak suka dituntut oleh aturan-aturan yang Allah buat.
Lihat betapa banyak orang mempertanyakan kenapa harus menutup aurat? Kenapa harus pakai jilbab? Mengganggu hak asasi saja!! Lihat betapa banyak orang yang memberontak dan tidak suka dengan aturan Allah yang melarang hambanya untuk berpacaran…kenapa sih nggak boleh pacaran? Ini kan soal perasaan!! Kenapa kenapa kenapa??
Tapi Allah?? Apa Allah pernah bertanya kenapa kamu meminta bahagia? Kenapa kamu meminta hidup kaya? Kenapa?? Bukankah adalah hak-Ku menjadikan kamu bahagia atau menderita. Bukankah adalah hak-Ku menjadikan kamu miskin atau kaya. Allah tidak demikian. Allah itu dengan segenap kasih sayangNya menurunkan ayat ini:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. 2: 186)
Lihat bagaimana cara Allah menuturkannya…
Allah terlebih dahulu mengutarakan apa yang akan Dia beri baru mengutarakan apa yang Dia minta dan di jelaskan kembali bahwa apa yang Dia minta tak lain juga untuk kebaikanmu…
Subhanallah :) tidakkah bergidik hatimu mendengar ayat seperti ini?
Itu janji Allah saudariku, janji yang tak kan pernah Tuhanmu ingkari :)
Kita ini terlalu kikir…
Setiap apa yang kau punya…setiap apa yang engkau miliki, itu dari Allah datangnya. Itulah pemberian Allah. Pikirkan berapa banyak pemberiannya sejak kita lahir ke dunia. Saudariku, ketika engkau merasa bahagia memiliki ibu yang begitu menyayangimu, ingatlah itu dari Allah datangnya. Dari Allah yang begitu memperhatikan kebahagiaanmu, hingga Dia mengirimkan malaikat bernama “ibu” untuk mendampingi liku-liku hidupmu di dunia. Pernahkah kau mensyukurinya? Sadarkah engkau bahwa itu salah satu bentuk kasih sayangNya??
Namun, entah begitu sering kita memandang pemberiannya dengan sebelah mata. Begitu sering kita lupa membaca hamdalah. Bahkan lupa kalau ini adalah pemberianNya. Astaghfirullah.
Pikirkan ini, ketika Allah senantiasa mencurahkan nikmatNya…kita lupa bersyukur. Namun, ketika Allah hanya mencabut satu nikmat yang kita tengah rasakan, kita meraung-raung…menyalahkan-Nya. Kenapa ya Allah kenapa? Apa salahku ya Allah?
Sebenarnya masih banyak yang ingin kuutarakan…
Tapi meski tinta sejumlah volume lautan gunakan, takkan usai ku tuliskan semuanya.
Ya, akan begitu panjang jika kutulis kesalahan kita padaNya.
Iringi hidup kita dengan istighfar dan hamdalah
Karena memang tiap detik kita menikmati pemberiannya namun seringkali kita bermaksiat padanya.
“Alhamdulillah astaghfirullah”
Sumber: dakwatuna

ETIKA DALAM BERJEJARING SOSIAL

Facebook atau Twitter merupakan dua jejaring social raksasa dunia untuk saat ini. Banyak orang memiliki kedua akun jejaring social tersebut, tetapi banyak juga yang tidak memahami aturan pakainya.
Pada dasarnya, pemakaian media social itu tidak terbatas dan tidak dibatasi. Tetapi tetap saja ada etika yang harus diperhatikan. Terlebih dalam penggunaan di Negara hukum seperti Indonesia. Etika dalam penulisan, etika dalam berbahasa dan berbicara di media social harus diperhatikan, salah-salah memposting sesuatu bisa berujung penjara atau tuntutan, intinya sebelum melakukan sesuatu dalam akun jejaring social, hendaknya di perhatikan 3 pola seperti “ Think before typing”, “ Think before talking” and “Think before Posting”.

Dalam perjalanannya para facebooker atau tweaps selalu ingin menjadi yang paling direspon oleh para folowernya atau teman dalam lingkaran pertemannya di facebook, hanya dengan memposting sekalimat tulisan lucu atau kalimat yang menarik perhatian. Dengan begitu facebooker atau tweaps merasa bahwa dirinya menjadi yang paling terkenal dalam lingkaran pertemanannya, atau menjadi pusat perhatian bagi teman-temannya, dan bisa disebut juga menjadi artis kecil-kecilan.

Hal ini wajar terjadi, karena semua orang memiliki sifat ingin selalu diperhatikan oleh orang lain. Dan itu sah-sah saja. Namun kembali kepada etika dalam berjejaring sosial, seharusnya para facebooker, blogger ataupun tweaps memperhatikan beberapa hal seperti :
1. Memposting keluh kesah
Tidak semua teman yang ada dalam lingkaran pertemanan senang membaca keluh kesah setiap hari yang diposting dalam timeline. Bahkan postingan semacam ini justru menimbulkan prasangka yang tidak baik, dan meninggalkan kesan buruk bagi yang memposting.
2. Memposting kata-kata kotor
Memaki-maki orang yang tidak jelas melalui sindiran-sindiran, atau ngata-ngatain mantan pacarnya dengan kalimat kasar dan kotor.
3. Memposting kata-kata seperti “ suka-suka gue dong, facebook-facebook gue, twitter-twitter gue, mau gue apain terserah gue, napain lo sibuk ngurusin urusan orang lain, urus diri lo sendiri“
Kalimat tersebut menunjukkan betapa tidak ber-etikanya seseorang.

4. Memposting Link yang mengarah ke situs pornografi

5. Memposting kalimat yang bersifat menjelekkan suatu kelompok, individu, atau institusi tertentu.
6. Tidak perlu over dalam beraktivitas di jejaring social, seperti setiap saat setiap waktu memposting apa yang sedang dipikirkan. Atau memposting keberadaan kita, misalnya sedang di hotel ini, di café ini, di pantai ini, dll, dst, dsb.
(Beberapa hal tersebut diatas merupakan pengalaman penulis, yang pernah penulis lakukan dan kemudian menimbulkan efek buruk terhadap diri penulis dan lingkaran pertemanan didalamnya ).
Lalu apa yang sepatutnya dilakukan didalam berjejaring social ?
1. Kita dapat memposting hal-hal yang lucu dan menarik, yang sifatnya bisa menghibur teman-teman dalam lingkaran pertemanan tersebut.
2. Dapat pula memposting sesuatu yang sifanya informatif.
3. Hindari memposting kalimat yang menimbulkan kebencian terhadap orang lain, seperti contoh diatas.
4. Gunakan menu Message untuk me-mEntion teman yang isinya bersifat pribadi.
5. Hindari memposting kalimat yang berbau provokasi, pornografi ataupun SARA.
6. Gunakan jejaring social secara bijak dan tidak berlebihan, dengan memeriksa notifikasi secara berkala, tidak perlu online sepanjang hari, sekalipun menggunakan Smartphone.

Jika point-point tersebut dapat kita laksanakan, maka akan terhindar dari masalah-masalah tidak penting yang timbul dari jejaring social, selanjutnya kita akan merasa nyaman dalam berjejaring social.
Demikian tips berjejaring social dari saya, semoga bermanfaat. Enjoy in your timeline.

Hilang Semangat Ngeblog? Duh, Jangan Sampai


Tidak seperti Twiter dan Facebook, menulis di blog atau ngeblog membutuhkan waktu yang tidak cukup hanya semenit dua menit. Ngeblog seringkali membutuhkan ide dan bahasa yang menarik serta menggugah minat pembaca. Nah masalahnya, bagaimana jika di tengah jalan kita kehilangan semangat untuk ngeblog lagi?
Ide yang tiba-tiba susah muncul, dan antusias yang mulai berkurang memang menjadi salah satu ‘penyakit’ para blogger. Namun dengan sejumlah tips berikut, siapa tahu kamu bisa menumbuhkan lagi antusias untuk menulis di blog dan tetap eksis. Selamat ngeblog!

1. Tidak semua postingan blog itu harus serius dan berisi perspektif mendalam lho. Bentuk dan panjangnya pun juga bervariasi dari mulai yang panjang dan berisikan pikiran yang menggugah pembaca, hingga yang pendek dan kurang dari 250 kata. Banyak blogger yang memiliki reputasi sebagai blogger terkenal meski postingannya tak pernah berpanjang-panjang.
2. Jangan suka membiarkan ide lewat. Ide bisa muncul kapan saja dan di mana saja, entah itu saat kamu di depan komputer, saat makan, nongkrong, dan lain-lain. Selalu sedia note dan pena, atau gunakan gadgetmu untuk mencatatnya agar idemu tidak berlalu begitu saja.
3. Jangan paksakan diri. Jika posisimu ada di depan komputer namun idemu buntu, jangan memaksakan diri. Beranjaklah sebentar dan lakukan kegiatan lain seperti makan, membaca koran, atau mendengarkan musik. Cepat atau lambat, inspirasi akan datang.
4. Blogwalking. Bacalah blog-blog orang lain untuk mengetahui apa yang ditulis dan dipikirkan blogger lain. Menyisihkan waktu untuk menelusuri timeline di Twitter atau berselancar di RSS reader adalah cara yang baik untuk mendapatkan informasi, wawasan serta ide. Siapa tahu saat sedang melakukan blogwalking kamu menjumpai postingan yang bertentangan dengan sudut pandangmu dan itu bisa jadi bahan tulisan.
5. Sejauh kamu tidak harus ngeblog tiap hari, maka ambillah jeda. Di waktu jedamu, kamu bisa memanfaatkannya untuk ‘nge-charge‘ diri sendiri.
6. Sesekali isi waktu luangmu dengan kegiatan lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan dunia blog dan internet. Memasak, jogging, bersepeda atau bercengkerama dengan keluarga patut dicoba. Siapa tahu menjauhkan diri sejenak dari ranah blog malah bisa membuatmu jadi blogger yang lebih baik.
Sumber: Sysomos

10 Teknik Ngeblog yang Harus Dimiliki Blogger

Ngeblog sebaiknya tidak melulu memposting tulisan berisi curhatan pribadi. Dengan mempostingan tulisan yang bermanfaat, blogmu akan berguna bagi orang lain yang haus akan informasi. Nah, dalam ngeblog ada teknik-teknik yang harus dimiliki agar blogmu dilihat banyak orang seperti yang dipaparkan di bawah ini.

1. Jika kamu ingin blogmu berada di peringkat atas hasil pencarian mesin pencari, pastikan blog yang kamu kelola mendukung semua fitur yang ‘dicari’ search engine pada kontenmu. Salah satunya adalah tags judul yang unik dan menarik.
2. Gunakan software analitik untuk mengetahui performa blogmu. Dengan software analitik, kamu bisa mengecek berapa banyak page view dan unique visitor blogmu, dari mana saja mereka berasal, bagaimana mereka bisa menemukan blogmu, postingan mana yang paling popuer, dan lain-lain. Beberapa software yang bisa kamu pakai adalah Google Analytics atau tools analitik yang disediakan hostingan blogmu, WordPress.com misalnya.
3. Maksimalkan fungsi tool Feedburber dan Feedblitz sebagai alat marketing untuk blogmu. Kedua tools ini melakukan 2 hal berikut ini: 1). memungkinkan pengunjung untuk mendaftar dan mendapatkan e-mail setiap kamu membuat postingan baru, 2). cecara otomatis mengirimkan e-mail setiap ada yang memposting sesuatu di blogmu.
4. Pakailah tools social media untuk mempromosikan blogmu, salah satunya TweetMeme. Dengan menggunakan TweetMeme kamu bisa melihat seberapa banyak postingan kamu di-retweet (RT) orang lain.
5. Buatlah kategori-kategori untuk memudahkan pembaca menemukan topik yang mereka cari di blogmu. Letakkan kategori ini pada sidebar dan jangan ragu-ragu untuk memasukkan satu postingan ke dalam beberapa kategori.
6. Pasanglah RSS Feed. RSS Feed akan memungkinan kamu untuk melihat headline terbaru dari situs-situs berita atau majalah online tanpa harus mengunjungi situs induknya. Tinggal klik headline tersebut dan kamu pun akan dibawa ke artikel yang dimaksud.
7. Halau spam dengan Captcha. Dengan tool ini, user akan diminta untuk mengetikkan susunan nomor atau huruf sebelum memasukkan komentar. Ini adalah sebuah langkah yang tidak bisa dilakukan oleh bot atau server yang dibuat untuk mengirimkan email sampah (spam). Tool ini tersedia sebagai plugin untuk website dan blog.
8. Pantau komentar yang diposting di blogmu. Komentar adalah bagian dari dialog antara kamu dengan pembacamu. Pastikan mereka mendapat notifikasi saat ada komentar lain di postingan yang sama. Jangan lupa juga untuk mengawasi adanya spam yang sering bercokol di kotak komentar. Rajin-rajinlah menghapusnya.
9. Memungkinkan pembaca untuk mendaftar di RSS Feed-mu dan mendapatkan email updatean otomatis adalah langkah yang bagus. Kamu juga bisa membuat link ke akun-akun jejaring sosialmu seperti Twitter, Facebook dan LinkedIn agar pembaca bisa terhubung denganmu melalui cara lain.
10. Konsistensi adalah salah satu kunci sukses ngeblog. Pastikan blogmu diupdate secara rutin dengan postingan-postingan yang bermanfaat sesuai dengan topik yang kamu sukai / kuasai.
Sumber: Inc

Panduan untuk Mereka yang ‘Paranoid’ dengan Facebook

Kelahiran Facebook adalah sebuah fenomena yang menggebrak dunia web. Hingga kini ia telah dipakai oleh ratusan juta orang dari pelosok dunia. Dengan kemampuannya untuk mengkoneksikan siapapun yang berada di manapun, pertumbuhan pengguna Facebook makin menggeliat. Akan tetapi dibalik kesuksesan Facebook dan segala layanannya yang ‘memanjakan’, banyak pihak yang mengkhawatirkan mengenai privasi dan keamanan penggunaannya.
Terkait privasi, pemerintah Amerika pernah melayangkan surat yang meminta perusahaan Facebook untuk menjelaskan mengenai pemakaian identitas user oleh pihak ketiga dan bagaimana Facebook mengatasi hal tersebut. Di lain sisi, kita sebagai pengguna yang tak ingin privasi kita terumbar, juga bisa melakukan langkah-langkah individual untuk menjaga informasi yang kita miliki di akun Facebook. Berikut beberapa contohnya.

1. Facebook Places
Layanan berbasis lokasi ini memang belum bisa diakses di Indonesia, kecuali bagi pengguna Blackberry yang dilengkapi fitur GPS. Akan tetapi sesaat setelah layanan ini hadir secara keseluruhan di Indonesia, kamu harus benar-benar mengerti risiko yang kamu hadapi saat mengaktifkannya. Jangan sampai saat kamu mengumbar keberadaanmu, hal ini dimanfaatkan oleh orang jahat untuk melancarkan aksi berbau kriminal.
Cara menonaktifkan Facebook Places: Pilih Privacy Settings dari menu drop down account di pojok kanan atas laman Facebookmu. Kemudian klik Cuztomize settings di bagian kiri bawah. Di bawah section Things I Share untuk Facebook Places, klik Edit lalu Disable. Dan untuk mencegah temanmu menyiarkan di mana keberadaanmu, scroll menuju Things others share, pilih bagian Places dan klik Edit lalu Disable.
2. Gunakan Lock
Di luar settingan umum yang kamu atur di bagian Account and Privacy Settings, kamu juga bisa mengeset level privacy untuk item-item individu yang kamu posting di profile. Kontrol siapa-siapa yang bisa melihat kontenmu itu melalui fitur Lock.
Cara memakai Lock: Sebelum kamu memposting foto dan menekan Share, lihat baik-baik pada menu drop down di atas sharing tool. Klik untuk melihat opsi mengenai siapa saja yang bisa melihat postingan tersebut, bisa Everyone, Friends of Friends, Friends Only atau Customize.
3. Sembunyikan Aktivitas Applikasimu
Banyak dari game populer di Facebook yang secara otomatis memposting pesan di wall-mu sehingga teman-teman Facebookmu bisa melihat apa yang sedang kamu lakukan. Nah, pertanyaannya apakah kamu benar-benar akan membiarkan semua kontakmu tahu kamu sedang bermain games atau aplikasi ‘main-main’ alih-alih bekerja?
Gunakan Facebook ‘Invisible Key’: Meluncurlah ke Privacy Setting di bagian pojok kiri bawah di mana kamu bisa menjumpai link opsi untuk Application and Websites. Pilih Edit Your Settings kemudian Game and Application activity. Setelah itu, pilih Custom di menu drop down lalu klik Only Me di dialog box yang muncul via pop-up.
4. Menghapus Akun Facebook
Menghapus akun Facebookmu memang merupakan langkah yang besar. Akan tetapi bila kamu merasa tidak menemukan manfaat Facebook atau ingin membuat akun baru, langkah ini sah-sah saja dilakukan. Namun masalahnya, tanpa melakukan langkah yang lebih jauh, mendeaktifkan akun dari laman Account Settings hanya bisa membuat akunmu hibernasi dan ia masih available di Facebook.
Cara Menghapus Akun Facebook Selamanya: Proses ini memakan waktu 14 hari dan usai kamu menyetujuinya, kamu tidak akan bisa mengaksesnya lagi atau dalam istilah lain, akunmu akan dihapus untuk selamanya. Permintaan penghapusan akun bisa ditilik di link https://ssl.facebook.com/help/contact.php?show_form=delete_account. Pikirkan baik-baik sebelum kamu melakukannya.
Situs Facebook memang menyenangkan, namun merupakan tanggung jawabmu sendiri untuk tetap merasa aman. Meskipun Facebook juga memiliki tanggung jawab untuk itu, sebagai penggunanya, kita harus mengerti akan cara bekerja settingan privasi yang disediakan Facebook dan bagaimana menjaga perilaku kita di online.
Sumber: PC World

6 Tips Lindungi Diri di Social Media

Gaul di situs social media memang menyenangkan. Tanpa perlu kemana-mana, kita bisa bertemu teman-teman dan kenalan baru. Saking senangnya, seringlkli kita lupa memproteksi diri dari kemungkinan ancaman pihak yang tidak bertanggungjawab. Sebenarnya social media seperti Twitter dan Facebook sudah menyediakan fitur pelindung privasi, hanya user sering melupakannya.
Ini ada 6 tips aman bergaul di social media:

1. Manfaatkan fitur pelindung privasi
Sebal karena diganggu oleh orang tidak jelas di Facebook atau Twitter? Aktifkan fitur pelindung privasi, seperti memblok orang-orang yang mengganggu,atau batasi cukup teman-teman tertentu saja yang dapat mengakses informasi tentang dirimu. Ini cara paling efektif ketimbang harus mengeluh atau justru memancing masalah dengan pihak lain.
2. Jangan umumkan rencana perjalananmu
Berbagi foto liburan atau jalan-jalan di social media memang asyik. Tapi jangan umumkan di social media kemana kamu akan bepergian, berapa lama, bersama siapa, dan sebagainya. Bisa saja ada pihak yang menguntit kamu dan melakukan hal-hal jahat.
3. Jangan terima friend request yang mencurigakan
Lihat dulu profil orang yang ingin menjadi temanmu di social media. Jangan asal terima saja, apalagi member dia akses ke informasi tentang dirimu. Jika ada perasaan tidak sreg atau profilnya sudah mencurigakan, jangan terima ya. Akan menyesal jika ternyata dia hanya akan mengirim spam atau hoax ke kamu.
4. Jangan berbagi terlalu banyak info pribadi
Kita memang senang mendapat ucapan met ultah, met wisuda, dan banyak lagi. Asal kita tahu kapan informasi penting yang layak dibagikan ke socil media atau tidak. Info seperti alamat rumah, nomor telepon rumah dan ponsel sebaiknya jangan diumbar ke umum, sebab dapat dimanfaatkan para cybercrime.
5. Jangan asal klik link
Ada banyak malware atau virus berkeliaran di internet. Kebanyakan menelusup dalam link yang di-share ke orang-orang di social media. Maka jika menerima ajakan untuk mengklik suatu link, jangan asal klik ya. Tanya dulu ke pengirimnya apa isi link itu dan apa maksudnya.
6. Jangan mudah percaya orang
Banyak predator di dunia maya yang memanfaatkan anak-anak remaja atau user yang masih polos. Biasanya mereka menyamar jadi orang lain yang seolah-olah baik, senang mendengarkan curhat, ingin membantu, dan sebagainya. Maka jangan mudah percaya dengan kenalan baru di social media. Apalagi jika tidak satupun teman kita yang tahu siapa dia. Tetap jaga jarak dan jangan berikan info pribadimu ke orang seperti mereka.
Nah, sederhana kan sebenarnya untuk bisa aman di dunia maya? 
Sumber artikel: securitynewsdaily.com / Sumber gambar: fedtechmagazine.com

Kamu Kecanduan Facebook?

Apa yang bikin orang keanduan Facebook? Pertanyaan ini menggunggah sejumlah ilmuwan Harvard University untuk melakukan penelitian social media buatan Mark Zuckerberg ini. Menurut mereka, pada dasarnya setiap manusia tertarik pada hal yang sama, yaitu makanan, uang, dan seks. Nah, Facebook ini memiliki daya tarik yang sama dengan ketiga hal tersebut. Maka jangan heran walaupun ada orang yang bermasalah dengan teman Facebook-nya maka ia akan tetap kembali online lagi di Facebook.

Studi lain dilakukan  tim ilmuwanUniversity of Bergen di Norwedia yang ingin mendalami lebih jauh masalah kecanduan social media itu. Mereka mengobservasi perilaku 423 orang yang terdiri dari lelaki dan perempuan, berkaitan dengan kecanduan mereka pada Facebook.
Hasilnya, orang yang lebih muda lebih sering kecanduan ketimbang yang lebih tua.  Anak muda juga lebih berpotensi merasa cemas dan tidak aman di Facebook. Sementara itu , baik lelaki dan perempuan sama-sama berisiko kecanduan Facebook. Kaum perempuan mungkin saja lebih berisiko kecanduan, tapi itu lebih disebabkan sifat alami sosial Facebook.
Apakah kamu tergolong kecanduan Facebook? Silakan ikuti kuis yang disusun tim ilmuwan Norwegia tersebut. Jawab pertanyaan di bawah ini dengan angka 1 (Sangat jarang ), 2 (Jarang), 3 (Kadang-kadang). 4. (Sering), 5 (Sangat sering).
  • Kamu menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan Facebook dan berencana untuk online di Facebook.
  • Kamu merasa sangat penting untuk ber-Facebook dan makin sering online di Facebook.
  • Kamu online di Facebook untuk melupakan masalah pribadimu.
  • Kamu sudah berusaha mengurangi online di Facebook tapi gagal.
  • Kamu menjadi kacau jika tidak online di Facebook.
  • Kamu online terus di Facebook sampai bermasalah dengan sekolah atau pekerjaanmu.
Jika kamu banyak menjawab dengan angka 4 atau 5 setidaknya pada 4 pertanyaan, berarti kamu tergolong sudah kecanduan Facebook. Belum ada studi lanjutan mengenai bagaimana mengurangi kecanduan pada Facebook. Tapi setidaknya, cobalah untuk mencari kesibukan di dunia nyata, dan bertemu dengan banyak orang. . [Internet Sehat] 
Sumber artikel: cnet.com / Sumber gambar: socialtimes.com

Bagaimana Etika Berkicau di Twitter

Untuk pertanyaan ini, sebenarnya cukup dengan dua kalimat saja. Yaitu "think before posting" dan "wise while online". Intinya, jangan merasa bahwa karena Facebook dan Twitter itu adalah akun pribadi kita, maka kita bisa sekenanya saja memasang status atau ngetwit.
Di era online, apa yang kita posting di Internet akan selamanya abadi dan tak mungkin dihapus begitu saja. Mungkin suatu saat kita pernah memposting sesuatu yang kurang baik di Internet, lalu kita buru-buru menghapusnya.

Tetapi kita tidak akan tahu persis bahwa belum ada orang yang sempat membacanya, mengkopinya atau bahkan memforwardnya ke orang lain. Apapun yang kita posting di Internet, akan menjadi catatan sejarah diri kita sendiri untuk masa depan.
Saat nanti kita masuk ke dunia kerja, maka catatan diri kita akan sangat terbuka di Internet. Jadi, jangan sembarangan posting. Apalagi kalau sampai isi postingan kita menyinggung kehormatan atau harga diri orang lain.
Niat kita mungkin bercanda atau sekedar melampiaskan kekesalan, tetapi orang lain bisa tersinggung dan memperkarakan Anda hingga ke pengadilan. Ini akan tercatat seumur hidup kita. Dan yang terpenting, jangan posting hal-hal yang dapat membahayakan diri kita ataupun keluarga kita.
Misalnya memposting hal-hal yang sifatnya privasi, rahasia diri/keluarga, alamat rumah ataupun hal-hal lain yang memang bahkan di offline pun Anda tak ingin sampaikan hal tersebut kepada sembarang orang.
Jadi ingat ya kalimat kuncinya, "think before posting" dan "wise while online".

Bagaimana Peluang Lulusan TI dan SI di Masa Depan?

Bagaimana prospek di masa depan mahasiswa TI dan mahasiswa SI? Dan bagaimana juga dengan Sistem Informasi Bisnis?
(Dwi , 19th)
Jawaban:
Kalau sedang membangun gedung, Teknik Informatika (TI) itu ibaratnya adalah mandor bangunan. Lulusan TI ini diharapkan yang tahu dan paham benar detil teknisnya dari "bangunan" yang harus dibangun, atau dalam ranah komputer, TI ini bertanggungjawab atas program, network dan database development.

Sedangkan Sistem Informasi (SI) adalah arsiteknya. Lulusan SI akan bermain di level konsep sebuah "bangunan", atau dalam ranah komputer, SI ini yang bertanggung jawab untuk membuat rancanangan sistem secara di atas kertas secara logika.
Nah, ketika bangunan sudah jadi, alias ketika sistem yang dirancang oleh SI kemudian sudah terbangun dengan baik oleh TI, maka yang dapat mengoptimalkan manfaatnya untuk keperluan bisnis adalah lulusan Sistem Informasi Bisnis (SIB).
Karena SIB ini akan lebih banyak porsi materi perkuliahannya pada hal-hal yang kontekstual pada aspek bisnis dikaitkan pada pemanfaatan sebuah sistem informasi bagi penunjang kebutuhan manajemen.
Mana yang lebih berprospek untuk masa depan? Jawabannya mudah, yaitu tergantung Anda sendiri! Karena lapangan kerja yang terkait dengan ilmu komputer di atas pada era kini dan masa depan, tak lagi mudah dimasuki oleh mereka yang generalis (mengerti sedikit tentang banyak hal) ataupun yang spesialis (mengerti banyak tentang sedikit hal).
Lapangan kerja tersebut membutuhkan para versatilis, yaitu orang yang memiliki jiwa "long-life learner", yaitu suka belajar apapun seumur hidupnya.
Dengan demikian seorang versatilis, yang diminati oleh pencari kerja, adalah mereka yang memiliki pemahaman teknis, mampu menganalisis dan paham dunia bisnis.
Kemampuan versatilis itu agak sulit jika hanya mengikuti proses linier dalam perkuliahan di kampus. Anda harus berjuang untuk bisa learning out of the box, tak sekadar terkungkung dalam ruangan kelas.
Menjadi versatilis itu adalah proses belajar seumur hidup. Untuk itu, jadilah seorang versatilis, maka apakah nanti jurusannya TI, SI ataupun SIB tak lagi menjadi soal pokok.

Kehidupan

"Kehidupan manusia akan selalu disertai oleh konsekuensi dari apa yang dilakukan.... dan juga dari apa yang TIDAK dilakukan"
Jika kita mendengar kata 'konsekuensi', maka umumnya terbersit dalam benak kita sebuah hasil dari sebuah tindakan, apakah hal tersebut akan menyebabkan konsekuensi positif ataupun negatif. Namun sebenarnya konsekuensi dapat juga ditimbulkan karena tidak melakukan sesuatu, sebagai contoh, bila seorang mahasiswa memutuskan untuk tidak mengambil tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan skripsinya (tidak melakukan
apapun), maka ia akan mendapatkan konsekuensi negatif berupa peringatan,
drop out, hingga mungkin mendapat kesulitan untuk dapat berkarir karena
tidak berhasil mendapatkan ijazah kelulusan dan gelar sarjana. Demikianlah penjelasannya, dimana terkadang dengan tidak bertindak, kita pun seringkali tidak lepas dari konsekuensi, jadi mari kita renungkan sejenak, tindakan apa yang perlu diambil untuk menghindarkan diri dari konsekuensi negatif dari tidak melakukan sesuatu.
Semoga bermanfaat dan Terima kasih atas perhatiannya, sukses selalu untuk Anda

Dosa(mu) Adalah Alasan Mengapa Harus Berdakwah

Begitu banyak generasi muda Islam yang -seharusnya menjadi penggerak dakwah menuju kejayaan Islam- menjadikan dosa-dosa yang mereka lakukan sebagai alasan untuk meninggalkan lapangan dakwah. Padahal kemunduran mereka sama sekali tidak membuat keadaan dakwah ini menjadi lebih baik, tapi justru secara tidak langsung mereka telah menjadi “musuh” yang menghambat pergerakan dakwah dengan sikap apatis mereka.
Fenomena ini adalah sebuah kesalahan yang sangat diwaspadai. Jangan sampai semangat untuk beramar ma’ruf nahi munkar menjadi pudar hanya karena dosa dan kesalahan di masa lalu. Bukankah Allah SWT telah berfirman,

“Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “ (QS. An-Nur: 21)
Maka, jangan sampai kita berhenti beramar ma’ruf nahi munkar dengan alasan kita adalah seorang pendosa. Abul Faraj Ibnul Juazi mengatakan, “Sungguh, Iblis telah berhasil membujuk rayu sebagian ahli ibadah. Dia melihat kemungkaran, tetapi tidak mengingkarinya dan tidak mencegahnya. Lalu orang tadi berkata, ‘Yang mencegah kemungkaran dan menyuruh kebaikan adalah orang yang sudah bagus dan baik. Sementara saya belum baik betul, bagaimana mungkin saya menyuruh orang lain?’ Hal ini adalah sebuah kesalahan, karena dia seharusnya (tetap) mencegah kemungkaran dan menyuruh kepada yang ma’ruf.”
Seorang lelaki pernah berkata kepada Imam Ahmad bin Hanbal, “Apakah seseorang itu tetap bertahan terus sampai dia sempurna, kemudian baru mendakwahi manusia?”
Imam Ahmad menjawab, “Siapakah orang yang sempurna? Tetaplah berdakwah kepada manusia.”
Begitu pun dengan yang diwasiatkan Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyyah kepada Abul Qasim Al-Maghribi, “Bahwa seorang hamba pasti melakukan kesalahan dan dosa adalah sebuah kemestian yang ada pada seorang hamba. Namun dia harus meminta ampun kepada Allah, sehingga seseorang tidak beralasan (untuk tidak melakukan kebaikan), hanya karena ia telah berdosa”.
DR. A’idh al-Qarni, seorang ulama yang sangat besar perhatiannya terhadap dakwah dan generasi muda Islam saja pernah menemui seorang pelaku dosa dan memintanya agar aktif dalam lapangan dakwah pada Allah, agar dia ikut andil berceramah, ikut serta dalam beramar ma’ruf nahi munkar atau pengajian. Agar ia juga aktif memberikan kata-kata yang sejuk dan baik serta ikut dalam menasihati saudara-saudaranya. Beliau melakukan hal ini dengan sebuah alasan yang sangat baik, “karena setiap orang -walaupun pendosa sekalipun-, pantas dan berhak untuk berdakwah dan berceramah kepada manusia”. Tentunya sesuai dengan kapasitasnya.
Pertanyaannya, bukankah itu sama halnya dengan munafik?
Jawabannya, TIDAK! Mereka yang tetap beramar ma’ruf nahi munkar -walaupun mereka memiliki “kekurangan”- adalah mereka yang -Insya Allah- akan dibersihkan dan disucikan dari dosa yang telah mereka kerjakan. Bukankah Rasulullah saw. Telah bersabda -hadits ke-18 dalam Hadits Arba’in- :
“Bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlaq yang baik”
Bukankah dakwah -menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan- merupakan sebuah kebaikan yang dapat menghapus dosa? Bukankah orang yang istiqamah dalam berdakwah akan lebih malu bermaksiat kepada Allah sehingga hidupnya senantiasa terarah pada jalan yang diridhai-Nya?
Ya, setiap kita pernah berbuat kesalahan… Tapi sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang bertaubat. Dan dakwah tentunya dapat menjadi sarana taubat terhadap dosa dan keburukan yang telah dikerjakan. Terakhir, sebelum mengakhiri catatan singkat ini marilah sama-sama kita renungkan sabda Rasulullah SAW dalam Shahih Muslim
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalau sekiranya kamu tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan melenyapkan kamu. Kemudian Allah akan mendatangkan kaum selain kamu. Mereka berbuat dosa, dan mereka meminta ampun kepada Allah, lalu Allah mengampuni mereka.” (H.R. Muslim)

Wanita Sholehah itu Ratunya Bidadari Surga

Tidak dipungkiri lagi bahwasannya bidadari surga yang selalu disebut Allah dalam Al-Qur'an, mampu membuat kaum muslimin berfasta biqul khairat untuk memperoleh bidadari-bidadari surga tersebut. Sebab salah satu kenikmatan surga yang selalu diidamkan oleh setiap kaum muslimin khususnya kaum laki-laki adalah ingin mendapat pelayanan dan cinta kasih bidadari.
Bagaimana tidak ingin bidadari surga? Berbagai keterangan tentang bidadari surga, baik tentang keelokan parasnya, kecantikannya, keharuman tubuhnya serta keperawanannya yang tidak pernah hilang, membuat banyak orang merindukannya.
Orang-orang yang beriman kepada Allah kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang mulia, diantaranya :
"Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik." (QS. Al Waqiah : 22-23)

"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS. Al Waqiah : 35-37)
"Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin." (QS. Ar Rahman : 56)
Dari sini munculah pertanyaan yang seolah-olah mempertanyakan keadilan Allah tentang laki-laki, wanita dan adanya bidadari surga. Mengapa laki-laki dijanjikan Allah memperoleh bidadari di surga? Mengapa wanita tidak dijanjikan mendapatkan bidadari di surga? Adilkah Tuhan?
Meskipun bidadari surga itu memiliki banyak kelebihan dan derajat terhormat, tetapi di dalam surga mereka masih kalah mulia dengan wanita dunia yang solehah. Mari kita simak percakapan Rasulullah Saw dengan salah satu isterinya yaitu Ummu Salamah r.a.
Ummu Salamah bertanya, "Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari bermata jeli?
Rasulullah saw menjawab, "Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat."
Ummu Salamah bertanya, "Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?"
Rasulullah saw menjawab, “Karena sholat mereka, puasa mereka dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan:
  • cahaya di wajah mereka
  • Tubuh mereka adalah kain sutera
  • Kulitnya putih Bersih
  • Pakaianya berwarna hijau
  • Perhiasannya kekuningan
  • Sanggulnya mutiara
  • Dan sisirnya terbuat dari emas.
Mereka berkata (wanita shalehah) “Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tidak pernah bersungut sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya…”
Subhanallah, alangkah hebatnya Allah memuliakan wanita. Begitulah cara Allah menciptakan bidadari surga untuk memuliakan wanita sholehah. Dengan begitu apakah para suami akan memilih bidadari surga ataukah isteri sholehah yang di surga kelak menjadi sangat cantik melebihi bidadari?
Dan tak hanya di akherat, wanita solehah mendapat kemuliaan juga di dunia, sebagaimana sabda Rasullulah Saw : "Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalehah" (HR.Muslim)
Sebaik-baik wanita adalah wanita sholehah dan sebaik-baik laki-laki adalah yang memuliakan wanita. Semoga kita menjadi muslim dan muslimah yang soleh, Allah Ta’ala berfirman:
"…dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar." (QS. An Nisa’ : 13).
Wallahu A’lam Bis Shawab.

Diam Membuat Kita Mati, Bergerak Membuat Kita Hidup !!

sedikit pengantar….Untuk masakan Jepang, kita tau bahwa ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tsb masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan,
Jauh lebih nikmat dibandingkan dgn ikan salmon yg sudah diawetkan dgn es.
Itu sebabnya para nelayan selalu memasukkan salmon tangkapnya ke suatu kolam buatan agar dalam perjalanan menuju daratan, salmon-salmon tsb tetap hidup.
Meski demikian pada kenyataannya banyak salmon yg mati di kolam buatan tsb, akhirnya terfikirkanlah…..
Bagaimana caranya mereka menyiasatinya? 
Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil dikolam tsb.
Ajaib!! 
Hiu kecil tsb “memaksa ” salmon-salmon itu terus bergerak karena jangan sampai dimangsa.
Akibatnya jumlah salmon yg mati justru menjadi sangat sedikit.
Pesan Moral, 
Diam membuat kita mati !! 
Bergerak membuat kita hidup !! 
Barangkali kurang lebih itulah pesan moral yg dapat kita tangkap dari gambaran diatas.
Apa yg membuat kita diam? 
Saat tidak ada masalah dalam hidup & saat kita berada dalam zona nyaman.
Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena.
Begitu terlenanya sehingga kita tidak sadar bahwa kita tlah mati.
Ironis , bukan?
Apa yg membuat kita bergerak?
Masalah, Pergumulan & Tekanan Hidup.
Saat masalah datang secara otomatis,
naluri kita membuat kita bergerak aktif & berusaha bagaimana mengatasi smua pergumulan hidup itu.
Disaat saat sperti itu biasanya kita akan ingat TUHAN & berharap kepada TUHAN.
Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, & potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa !!
Ingatlah,
Bahwa kita akan bisa belajar banyak dalam hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman,
tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup.
Itu sbabnya syukurilah “Hiu Kecil” yg terus memaksa kita utk bergerak dan tetap survive !!
Masalah hidup adalah baik,
karena itulah yg membuat kita terus bergerak & hidup !!
Selamat beraktifitas dan Berkarya

Sebelum Mata Terlena

Kita tak pernah tahu bila dan dimana ajal akan menjemput kita. Mungkin besok, mungkin lusa, mungkin lepas ni kita turun tangga terjatuh, atau bila besok pagi kita dah tak bangun2 lagi, atau naik kereta accident atau mungkin kena sambar petir, naudzubillah. Jadi kenapa kita tak mengintrospeksi diri secara terus menerus? Selalu berusaha memperbaiki kekurangan yang ada dan sentiasa bertaubat dengan segera setelah melakukan kesalahan atau dosa. Sebab boleh jadi kita akan dipanggil sewaktu kita sedang dalam keadaan telah bertaubat dan menyesali kesalahan yang kita buat, lalu kita menghadap kepada Allah SWT seakan-akan tak pernah melakukan kesalahan atau dosa, malah kesalahan dan dosa yang kita buat akan menjadi kebaikan, subhanallah…
Berikut ini saya sampaikan cara-cara mudah untuk bermuhasabah yang saya dapat buku dr. Khalid bin Abd Aziz Al-Jubair. Moga kita sama-sama dapat memanfaatkannya, insyaAllah.

1) Setelah meletakkan kepala di atas bantal lalu membaca doa-doa sebelum tidur, segeralah mengingat segala hal yang telah kamu lakukan siang itu, meliputi yang perkara-perkara yang baik mahupun yang buruk.
2) Mulalah dengan shahadah, solat, zakat, sedekah lalu perkara-perkara yang berkaitan dengan rukun iman, iman kepada takdir baik atau buruk etc. Jika semua yang kamu ingat tidak bermasalah maka ucapkanlah alhamdulillah, tapi jika didapati ada hal-hal yang buruk maka bacalah ta’awudz-minta perlindungan daripada Allah Taala dari gangguan shaitan-, beristigfarlah kepada Allah, bertaubatlah kepada-Nya dan menangislah di hadapan-Nya. Semoga Allah berkenan menerima taubatmu, lalu berniatlah untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan tersebut, jika ada jalan untuk mendekatkan kamu kepada dosa tersebut, maka berjanjillah kepada Allah untuk tidak akan mengulanginya lagi pada hari-hari yang akan datang.
3) Setelah mengingat-ingat hal-hal yang berkenaan dengan hak Allah, lanjutkan mengingat hal-hal yang berkenaan dengan hak-hak makhluk yakni meliputi ibubapamu, isterimu/suamimu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, jiran-jiranmu, teman-temanmu etc, apakah kegiatanmu atau perlakuanmu hari ini telah membuatkan Allah murka berkenaan dengan hak-hak mereka? Jika ternyata kamu belum dapat menunaikan hak-hak mereka dengan baik maka bertaubatlah kepada Allah dan berjanjilah untuk tidak mengulanginya, lalu mintalah maaf dan keridhaan mereka, lalu tidurlah kamu dalam keadaan telah bertaubat.
Mungkin ramai yang bertanya kenapa kena muhasabah diri sebelum tidur? Jika Allah takdirkan kita meninggal malam itu juga, maka kita akan menghadap Allah SWT dalam keadaan telah bertaubat. Akan tetapi jika Allah takdirkan kita masih dapat menghirup udara segar (atau air polution) besok hari, kita akan tetap mendapat salah satu dari dua manfaat :
1) Mungkin kita akan ingat bahwa kita telah berjanji dengan Allah SWT, maka kita akan sentiasa berusaha menghindari kesalahan atau dosa sebelum terjerumus ke dalamnya.
2) Atau mungkin kita akan terus melakukan kesalahan kemudian segera bertaubat kembali, demikian selanjutnya sehingga kita akan merasa malu sendiri kepada Allah setelah berkali-kali bertaubat (tak sedar-sedar lagi ke?) Selain itu, taubat dan penyesalan merupakan ibadah yang akan mendatangkan pahala kepada kita.
“Hitunglah amal perbuatanmu sebelum kamu dihitung amal perbuatanmu…”
Wallahua’lam…
p/s : To all my dear friends, sorry for everything. I luv all of u, together we’ll be a better muslim/ muslimah, insyaAllah =)

Wasiat Asy Syahid Muhammad Fathi Farhat


Segala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada imam para mujahidin dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Amma ba’du.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Allah SWT berfirman : “Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka diantara mereka ada yang gugur (syahid) dan diantara mereka ada pula yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah (janjinya).” (Al Ahzab : 23).
Saudara-saudara yang aku cintai, sesungguhnya langkah pertama dalam jihad adalah komitmen dengan ajaran Al Qur’an dan manhaj yang telah ditetapkan oleh Al Musthafa Muhammad Rasulullah SAW. Langkah kedua dalam jihad jangan tidur malam kecuali anda melihat kondisi negeri dan rakyat. Setelah semua itu, mulai persiapan untuk hari pertemuan dengan nyalakan senjata, meriam dan rudal untuk menggapai syahadah atau kemenangan yang diturunkan oleh Rabb seluruh hamba.

Apakah antum memiliki cita-cita dan maju untuk memulai jalan, mempersiapkan diri untuk turut serta menyusul para ikhwan yang telah mencampakkan dunia dan menjualnya dengan sesuatu yang belum pernah mereka gapai harganya, menuju ridlo Allah, menuju Firdaus yang tinggi, menuju rengkuhan Nabi Muhammad SAW.
Saudara-saudaraku yang aku cintai, orang-orang telah mengklaim bahwa mereka takut api neraka tapi melakukan amal yang menjerumuskan ke jurangnya. Mereka mengklaim bahwa mereka mencintai surga tapi justru menjauhinya.
Sesungguhnya barangsiapa yang menjauh dari kitab Allah, maka dia akan merugi banyak dan banyak. Jangan melihat ke arah hal-hal yang melenakan lagi rendah, yang tidak memiliki harga disisi Allah Azza wa Jalla.
Antum semua dikepung fitnah dan cinta syahwat. Dan aku, syahwatku adalah surga, maka aku memilihnya. Telah kulakukan akad transaksi jual beli demi perdagangan yang menguntungkan , yaitu surga.
Saya mohon antum memaklumi atas keterlambatanku dalam melakukan pembalasan dari para pengkhianat. Kuingatkan antum, janganlah jauh dari kitab Allah Azza wa Jalla; berapa banyak orang melupakan Allah, maka Allah pun melupakan mereka. Dan aku insya Allah, disisi Rabbku disurganya bersama : Izzuddin Al Qassam, Abdullah Azzam, Imad Aqil, Yahya Ayyasy, Iwadh Sulami, Mahmud Abu Hanud, Hasan Abbas, Usamah Halis dan Bilal El Ghaul.
Saudara-saudaraku yang aku cintai, sesungguhnya hidup disisi Rabbul Izzah (Allah SWT) pastilah lebih utama dari segala hidup yang baik. Demi Allah, hidup selain disisi Allah pastilah sejelek-jelek kehidupan yang diagung-agungkan para thaghut (kaum ingkar) yang sombong dan congkak. Demi Allah ! itulah syahadah, tidak akan pernah berakhir; tidak akan berakhir dan tidak akan berjumpa kekasih dengan yang dikasihi kecuali pembelot atau syahid.
Wahai putra-putra front Islam….Antum putra-putra Islam yang akan tetap bersuara; meneriakkan semangat keberanian dalam menghadapi segala idiologi (mafahim) agar umat ini bangun dari tidurnya yang lelap. Antum yang akan menjadi peluru-peluru dan meriam yang akan membunuh, merobek, mencabik-cabik imperialis Israel dan begundal-begundalnya.
Saudara-saudaraku yang aku cintai, hidup dibawah naungan dakwah telah mengajariku bahwa hidup itu sementara yang akan disusul oleh kematian, diserang kefanaan. Berapa banyak orang yang hidup, mati tanpa memperoleh yang dia citakan, tidak bisa menggapai apa yang diharapkan, sekalipun telah mencurahkan seluruh jiwa dan raganya yang berharga dan yang rendah.
Dunia itu penuh tipu daya, upaya yang nampak bukanlah suatu jaminan; jika nampak manis maka itu adalah racun pahit yang mematikan. Jika nampak menggiurkan justru itu adalah sesuatu yang menakutkan, jika nampak mulia dan berharga maka itulah yang merugikan. Berapa banyak raja yang disanjung dengan simbol-simbol, untuk apa simbol-simbol…? Adapun akhirat adalah kehidupan orang mukmin yang lezat penuh kenikamatan yang abadi, tidak ada yang sia-sia.
Di surga tersedia apa saja yang diinginkan jiwa, menyenangkan mata, sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga serta belum pernah terlintas dalam hati manusia. Janganlah kau beli tujuan jangka pendek dengan jangka panjang, jangan kau beli kehidupan fana ini dengan keabadian.
Ikhwan dan akhwat yang aku cintai, jalan dakwah ilallah itu bukanlah pangkat dan kedudukan  yang dicari, tapi ia adalah jalan yang dipenuhi dengan makarih (hal-hal yang tidak menyenangkan), penuh dengan hentakan yang tiba-tiba, di dalamnya ada taklif (baban kewajiban) yang berat dan penderitaan yang luar biasa.
Saudara-saudaraku ikhwan dan akhwat yang aku cintai, shalat shubuh dalam jama’ah adalah indikator para kesatria, tempat berhimpunnya orang-orang mukhlis, tanda-tanda para mujahid, tak ada amalan sejenis yang menyamai kebaikan yang ada di dalamnya, cukuplah pelakunya berada dalam jaminan Allah Azza wa Jalla.
Ikhwan dan akhwat yang aku cintai, adapun qiyamul lail adalah madrasahnya generasi pilihan, inkubatornya para rijal, tanda-tanda para mujahid, isyarat orang-orang yang menang dan derap langkahnya orang-orang shalih.
Saya juga meminta kepada para penguasa, supaya jangan memburu para mujahid yang menggelisahkan ketenangan istirahat musuh, janganlah (mendekat) melindungi pemukiman-pemukiman Yahudi sampai para mujahid menebar butir-butir kepahitan pada mereka.
Wahai orang-orang yang dipilih Allah untuk merealisasikan kehendak-Nya lewat kalian, agar Allah mengembalikan kekuatan agama-Nya ke tangan-tangan kalian, lewat kalian Allah mengangkat panji-panji agama-Nya. Maka teguhkanlah perjuangan diatas jalan-Nya.
Saudara-saudaraku ikhwan dan akhwat yang aku cintai, aku wasiatkan kepada kalian bertaqwa dan takut pada Allah, kokohkan persatuan barisan (shaf) menghadapi musuh. Kepada semuanya aku meminta maaf atas semua kesalahanku dan semoga Allah mencurahkan rahmat pada kita, melimpahkan rizki syahdah di jalan-Nya.
Kepada ayah dan ibunda, semoga Allah SWT mengilhamkan kepadanya kesabaran dan keteguhan. Tiada sesuatu yang aku miliki kecuali ucapan selamat berpisah dengan kesyahidanku, insya Allah.
Akhirnya, aku berlindung kepada Allah dari ketergelinciran lidah dan lisan serta badai bencana dunia. Semoga Allah menerima ibadah kita ini, menjadikannya ikhlas demi mengharap ridho Yang Maha Mulia.
Jumaat, 1 Mac 2002.
Saudaramu Asy Syahid Al Hay
(seorang syahid yang tetap hidup)
Farhat Abdul Qassam

Mengenang Syahid Muhammad Fathy Farhat

“Kehidupan itu sementara yang pasti akan berakhir pada kematian”
Ucapan yang pernah dituturkan oleh Bathl min Nau’khas, pahlawan istimewa.
Itulah julukan untuk pemuda Syahid Muhammad Fathy Farhat. Julukan yang terbilang luar biasa mengingat usianya yang terbilang muda, 17 tahun. Namun bila melongok bagaimana perjuangannya dalam menempuh syahid, pastinya julukan itu sangatlah pantas disandanganya.
Muhammad Fathy Farhat, hidup di kampung Syujaiya. Hidup dalam keluarga yang memiliki perhatian tinggi tentang arti kepahlawanan dan jihad melawan penjajah Zionis Israel. Selintas penampilannya hanya seorang pemuda biasa, tubuhnya tidak besar, wajahnya halus, tanpa kumis dan janggut yang biasanya menjadi penampilan khas warga Arab. Farhat tumbuh menjadi seorang pemuda yang bercita-cita melnjutkan perjuangan Imam Aqil, komandan Brigade Izzudin Al Qassam yang mati syahid di depan matanya.

Bibit kepahlawanan yang disemai Imam Aqil telah tumbuh subur di hatinya. Bibit yang ditanam ketika Imam Aqil dikepung oleh lebih dari 200 tentara Zionis yang menembaki potongan tubuh syahid Imam Aqil sebanyak lebih dari 70 tembakan. Hal inilah yang menimbulkan perasaan benci kepada Israil dengan zionismenya.
Pada hari penyerangan yang dilakukan oleh Farhat, ia sempat berpamitan kepada ibunya. Farhat tampil dengan senjata militer otomatis lengkap dengan pakaian ala militernya. Ikat kepala hijau yang bertuliskan kalimat tauhid “Laa ilaaha illallah” dilepaskan dan kemudian ditahtakan melingkar dikepala ibunya. Mereka berpelukan. Ibunya menangis sembari bertutur: “Jangan percaya dengan air mata ibu nak! Ini bukanlah air mata sedih, ini adalah air mata bangga menjelang pertemuanmu dengan bidadari surga, pergilah kepada Rabbmu dan berjihadlah. Tetaplah seperti itu sampai engkau bertemu dengan Allah SWT.” Sungguh doa ibu yang meyakinkan hati Farhat untuk tetap maju berperang.
Farhat melakukan serangan telak dalam aksi spektakuler dan berani ke jantung wilayah kekuasaan Israel. Ia berhasil menerobos masuk semua pos penjagaan dan pemeriksaan keamanan. Bahkan ia berhasil menembus penjagaan kamera elektronik yang biasa dipasang oleh tentara penjaga perbatasan Israel, akhirnya Muhammad Fathy Farhat menginjakkan kakinya di Ghusy Qatif, pemukiman cecunguk Yahudi yang bernama Itsamona. Ia sempat melakukan kontak senjata dengan beberapa warga sipil. Kontak senjata berlangsung tak lama karena akhirnya Muhammad Fathy Farhat yang gagah berani, tersungkur menemui syahid, setelah ia menunaikan tugas mulianya dengan baik. Bom yang ia tanamkan dalam tubuhnya meledak, menewaskan sedikitnya 7 orang dan melukai 18 orang tentara Israel dan Imigran Yahudi. Allahu Akbar...
Ia hanya seorang pemuda biasa. Namun ribuan orang jamaah mengiringi jenezahnya yang akan dikembalikan pada Penciptanya. Kain penutup tubuhnya yang bertuliskan “Syahid dari HAMAS” berkibar, begitu tegas, kuat dan anggun. Puluhan pemuda bersenjata, menembakkan peluru ke langit sebagai tanda penghormatan sekaligus sebagai tanda kebanggaan mereka atas perjuangan Farhat yang sungguh mengesankan. Jenazahnya diusung oleh lebih dari sepuluh ribu orang yeng mengelu-elukannya, seorang pahlaawan yang berjasa bagi rakyat Palestina.
Syahidnya Muhammad Fathy Farhat ini segera diketahui ibunya melalui peristiwa aneh yang Allah turunkan di kediaman sang ibunda. Semerbak harum bau wangi kesturi mengisi seluruh rumah. Sangat wangi dan harum. Hal inilah yang meyakinkan sang ibunda bahwa, inilah pertanda bahwa putranya Muhammad Fathy Farhat telah berhasil meraih apa yang dicita-citakan oleh setiap Mujahid, menggapai mati syahid, dan berhias wangi kesturi.
Muhammad Fathy Farhat, 6 maret 2002: “Kehidupan di bawah naungan dakwah telah mengajarkan, bahwa hidup itu sementara yang pastinya berakhir pada kematian. Kematian tak mungkin dihindari. Berapa banyak orang hidup yang mati tanpa ia mengharapkan kematian itu. Kematian pasti datang walau seseorang menyerahkan seluruh jiwa dan raganya seluruhnya dan seluruh keduniaanya untuk menggantinya. Jika telah selesai masanya di dunia, pasti selesai pula kehidupan kita, apapun yang kita lakukan….”.
Allahu Akbar!!!!!!!!
berikut video perpisahan muhammad fathi farhat ketika berpamitan dengan ibunda nya
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=s0MlCDHY2Ws&w=420&h=315]

Senin, 07 Mei 2012

7 (Tujuh) Hikmah Shalat Khusyu

Ini adalah tulisan Aa Gym mengenai 7 (tujuh) hikmah shalat khusyu, sangat bagus untuk memotivasi kita agar terus melaksanakan shalat yang menjadi tiang agama ini.

7 (tujuh) hikmah dari sholat yang khusyu' itu adalah sebagai berikut:


1. Manajemen waktu (Disiplin waktu)
Allah mengingatkan kita 5 kali sehari. Tidak ada satu agama pun yang begitu intensif mengingatkan waktu selain Islam. Bahkan Allah bersumpah berkali-kali atas nama waktu. Wal'ashr, wal lail, wan nahar dan sebagainya. Karena manusia memang dibatasi waktu. Dan nilai manusia tergantung dari pada
bagaimana dia menyikapi waktu. Kita pasti mati dan kita tidak tahu kapan mati. Rasulullah menilai orang yang cerdas bukan orang yang bergelar atau yang banyak ilmu tapi orang yang banyak ingat mati. Dan sangat mempersiapkan diri untuk mati. Sehingga penuh perhitungan terhadap setiap gerak-geriknya.
Seorang ahli sholat yang khusyu', bisa dilihat dari cara menyikapi waktu. Dia begitu menilai berharganya waktu sehingga tidak mau melakukan kesia-siaan. Sikap dan perilakunya yang menggunakan waktu hanya mau melakukan yang bermakna. Siapapun yang sholatnya seperti bagus tetapi begitu banyak membuang waktu percuma, kufur nikmat terhadap waktu, perlu ditanyakan lagi tentang kekhusyuan yang sebenarnya. Dengan kata lain orang yang khusyu dalam sholatnya terlihat dari pribadinya yang sangat menjaga diri dari kesia-siaan apalagi kemaksiatan.


2. Manajemen niat
Ternyata rahasia sholat dari niat. Qobla subuh, tahiyatul masjid dan sholat shubuh sama-sama 2 rakaat. Yang membedakan adalah niatnya. Rasulullah bersabda, Innamal 'amalu binniat, Setiap amal tergantung dari niat. Siapapun yang ingin sukses harus selalu bertanya niat apapun dibalik yang dia lakukan dan yang diucapkan. Dia tidak mau bergerak, sebelum lurus niat karena Allah, tidak menerima amal apapun kecuali niat yang bersih karena Allah SWT. Semakin bersih niat kita semakin bahagia, semakin ringan yang
kita lakukan, semakin tentram batin ini, semakin indah apapun yang kita lakukan. Orang-orang yang niatnya ikhlas jauh berbeda dengan orang yang berniat buruk berniat jahat atau niat yang tidak benar.

3. Manajemen sense of clean
Ternyata tidak ada satu pun yang berani melakukan sholat tanpa diawali wudhu atau tayamum. Proses bersih dari awal merupakan kunci sukses sholat yang khusyu. Berarti orang yang sangat mencintai bersih lahir batin itu adalah rahasia penting kesuksesan dunia akhirat. Niat lurus dalam aktivitas sehari-hari harus dijaga kebersihan pikiran, dari licik, jahat, kotor dan mesum. Kita harus jaga kebersihan mata kita dari memandang yang diharamkan. Kita harus jaga pendengaran kita dari senang mendengar aib, dll.
Juga semua berasal dari hati yang bersih yang kita jaga tidak diselimuti kebencian, kedengkian melainkan yang bersih. Juga tubuh bersih dari makanan yang haram, arta kita bersih dari hak-hak orang lain. Orang yang sangat mencintai bersih lahir batin insya Allah tidak akan didatangi kehinaan. Karena kehinaan biasanya dilekatkan dengan segala sesuatu yang kotor. Maka kalau kita ingin sukses kita harus benar-benar hidup mencintai bersih lahir batin.

4. Manajemen Tertib (Rukun Sholat Tertib)
Rupanya Allah SWT menjadikan hidup tertib teratur dengan proporsional adalah kunci sukses. Sholat itu dilakukan dengan tertib. Barang siapa yang hidupnya tidak teratur, tidak teratur makan sakit maag, tidak teratur tidur kesehatan terganggu, tidak teratur makan obat akan teracuni. Perkataan yang tidak teratur akan menimbulkan masalah, manajemen keuangan yang tidak teratur akan jadi bangkrut. Melakukan sesuatu tanpa aturan, jalan yang tidak teratur akan semrawut, macet. Maka pertanyaan pada diri kita, apakah kita termasuk orang yang memiliki senang hidup dalam sebuah tatanan yang teratur dengan baik
proporsional? Jikalau menjadi orang yang seenaknya sendiri tidak mau hidup dalam aturan yang benar dan disiplin menjalankan aturan yang benar dan disiplin menjalankan aturan maka tipis harapan kita akan berprestasi. Kita harus menikmati hidup yang teratur, rapi, tertib dengan baik. Yang dilakukan dengan proporsional ikhlas karena Allah semata. Bersih dari cacat cela perbuatan nista, insya Allah.

5. Tumaninah
Tumaninah ini artinya tenang. Ini yang sangat dahsyat dalam sebuah prestasi. Kita sering melakukan sesuatu tapi pada saat tubuh kita melakukan sesuatu pikiran kita tidak disana, hati kita tidak disana akibatnya prestasi apa yang bisa dicapai tanpa kehadiran konsentrasi. Sholat yang baik itu gerakannya disempurnakan disana hatinya hadir pikiran tertuju konsentrasi. Sebuah kombinasi amal yang sangat indah. Jika kita sedang bekerja, 8 jam efektif dengan perasaan bahagia, tenang, konsentrasi yang baik.
Inilah sebenarnya orang yang akan berprestasi maksimal, seimbang dalam melakukan apapun adil dalam waktu-waktunya hadir lahir batinnya. Begitu pun juga fokus dalam sikapnya, tentram dalam tindak tanduknya. Subhanallah

6. Siap dalam segala situasi
Berdiri, ruku, sujud. Ketika berdiri akal lebih tinggi dari hati. Bagaimana saatnya mengolah akal kita. Suatu saat sedang ruku keseimbangan antara qolbu dengan akal, begitupun ketika sujud, akal harus tunduk kepada qolbu kita. Tidak takabur si akal dengan kecerdasannya. Tawadlu dengan qolbu subhanallah. Keseimbangan antara hati, ada saatnya akal benar-benar kita peras sedemikian rupa sebagian kerja kita dan fisik kita ikut. Cobalah kita lihat bagaimana hidup ini ada saatnya diatas, di tengah, dibawah, berulang. Kita nikmati sebagai bagian episode hidup kita. Tidak usah heran sekarang mudah, besok sulit. Adakalanya akal kita begitu sulit memecahkan, hati kita yang dominan. Keseimbangan inilah yang dibutuhkan, tindakan yang selalu proporsional dalam gerak gerik kita. Tawadlu adalah kunci sukses, jauh dari ketakaburan walaupun telapak kaki kita sama dengan kening kita.

7. Salam
Sholat ditutup dengan salam. Dengan salam kita memberikan jaminan pada orang-orang disekitar kita. Bahwa kita berharap keselamatan. Dan saya bukan biang kezaliman bagi siapapun dan saya tidak akan merugikan siapapun. Artinya seorang yang sholatnya khusyu dia akan menjaga tindak tanduknya.
Agar orang lain merasa aman tidak teraniaya, oleh apapun yang dia miliki, dia lakukan. Seorang yang benar-benar ahli sholat yang khusyu, akhlaknya akan bebas dari kezaliman terhadap siapa pun. Sholat yang khusyu adalah sholat yang sangatproduktif dengan kebaikan. Orang yang khusyu dalam sholatnya, ibadah komunikasinya nikmat tentram ketika dalam sholat dan tentram pula dalam aktivitas sehari-hari. Karena ia sangat berprestasi, disiplin waktunya, manajemen waktu yang optimal, dengan niat yang selalu lurus dan bersih sehingga tidak goyah oleh imbalan pujian makhluk-makhluk pribadi yang selalu menjaga kebersihan lahir batin, hartanya juga.
Pribadi yang selalu tertib bersikap apapun teratur sehingga efektif dan efisien tindakannya. Pribadi yang benar-benar tumaninah menjalankan setiap tugasnya hadir dengan kemantapan pribadi ketentraman jiwa, kesungguhan, keseriusan.
Pribadi yang benar-benar siap menyikapi setiap episode dengan baik dan penuh ketawadluan. Dan pribadi yang merupakan jaminan tidak akan memberikan kerugian, kezaliman bagi siapapun juga. Mudah-mudahan dengan hikmah sholat seperti ini maka Allah menghimpun kesuksesan duniawi, harta, kedudukan, persahabatan yang merupakan bagian dari rasa aman yang Allah berikan kepada makhluknya.

Wallahu'alam

Minggu, 06 Mei 2012

Zuhudlah Terhadap Dunia…

“Zuhudlah terhadap dunia, niscaya kamu dicintai Allah. Zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya kamu akan dicintai oleh mereka.” (HR. Ibnu Majah. Ibnu Hajar berkata dalam Bulughul Maram, isnadnya hasan)

Pengertian zuhud adalah berpalingnya keinginan terhadap sesuatu kepada sesuatu yang lebih baik darinya.

Zuhud terhadap dunia bukanlah dengan mengharamkan yang halal dan bukan pula dengan membuang harta. Tetapi zuhud terdahap dunia adalah engkau lebih yakin dan percaya kepada apa yang di tangan Allah daripada apa yang ada di tanganmu. Juga engkau bersikap sama, baik ketika ditimpa musibah maupun tidak, serta dalam pandanganmu, orang lain adalah sama, baik yang memujimu atau yang mencelamu karena kebenaran.

Tingkatan Zuhud

Pertama,

Seseorang yang zuhud terdahap dunia, tetapi ia sebenarnya menginginkannya. Hatinya condong kepadanya, jiwanya berpaling kepadanya, namun ia berusaha untuk mencegahnya. Ini adalah mutazahhid (orang yang berusaha zuhud).

Kedua,

Seseorang meninggalkan dunia – dalam rangka taat kepada Allah Ta’ala – karena ia melihatnya sebagai sesuatu yang hina dina, jika dibandingkan dengan apa yang hendak digapainya. Orang ini sadar betul bahwa ia berzuhud, walaupun ia juga memperhitungkannya. Keadaan pada tingkatan ini seperti meninggalkan sekeping dirham untuk mendapatkan dua keping dirham.

Ketiga,

Seseorang yang zuhud terhadap dunia dalam rangka taat kepada Allah dan dia berzuhud dalam kezuhudannya. Artinya ia melihat dirinya tidak meninggalkan sesuatupun. Keadaannya seperti orang yang membuang sampah, lalu mengambil mutiara. Perumpamaan lain adalah seperti seseorang yang ingin memasuki istana raja, tetapi dihadang oleh seekor anjing di depan pintu gerbang. Lalu ia melemparkan sepotong roti untuk mengelabui anjing tadi. Dan ia pun masuk menemui sang raja.

Begitulah, setan adalah anjing yang menggonggong di depan pintu gerbang menuju Allah Ta’ala, menghalangi manusia untuk memasukinya. Padahal pintu itu terbuka, hijabpnya pun tersingkap. Dunia ini ibarat sepotong roti. Siapa yang melemparkannya agar berhasil menggapai kemuliaan Sang Raja, bagaimana mungkin masih memperhitungkannya?

Wallahu a’lam

Obat Penyakit Hati dan Sempitnya Dada

Saudaraku, berikut kami nukilkan beberapa sebab dan sarana pengobatan yang sangat bermanfaat bagi berbagai penyakit hati, sekaligus penyembuh yang sangat ampuh untuk menghilangkan kegoncangan jiwa. Semoga kita bisa mengamalkannya secara jujur dan penuh keikhlasan sehingga kita bisa mendapatkan manfaat darinya berupa kebahagiaan hidup dan ketenangan hati. Aamiin..

1. Mengikuti petunjuk, memurnikan tauhid, dan mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah saja, sebagaimana kesesatan dan syirik itu merupakan faktor terbesar bagi sempitnya dada.

2. Menjaga iman yang Allah sematkan ke dalam hati hamba-hamba-Nya dan juga amal shalih yang dilakukan seseorang.

3. Mencari ilmu syar’i yag bermanfaat. Setiap ilmu syar’i seseorang bertambah luas, maka akan semakin lapang pula hatinya.

4. Bertaubat dan kembali melakukan ketaatan kepada Allah yang Maha Suci, mencintai-Nya dengan sepenuh hati, serta menghadapkan diri kepada-Nya dan menikmati ibadah kepada-Nya.

5. Terus menerus berdzikir kepada-Nya dalam segala kondisi dan tempat. Sebab dzikir mempunyai pengaruh yang sangat menakjubkan dalam melapangkan dan meluaskan dada, menenangkan hati, serta menghilangkan kebimbangan dan kedukaan.

6. Berbuat baik kepada sesama makhluk sebisa mungkin. Sebab, seseorang yang murah hati lagi baik adalah manusia yang paling lapang dadanya, paling baik jiwanya dan paling bahagia hatinya.

7. Mengeluarkan berbagai kotoran hati dari berbagai sifat tercela yang menyebabkan hatinya menjadi sempit dan tersiksa, seperti dengki, kebencian, iri, permusuhan, dan kedhaliman.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wasalam pernah ditanya tentang sebaik-baik manusia, maka beliaupun menjawab, “Setiap orang yang bersih hatinya dan selalu benar atau jujur lisannya.” Kemudian mereka para sahabat berkata, mengenai jujur atau benar lisannya,kami sudah mengetahuinya, tetapi apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya ?” Beliau menjawab, “yaitu seseorang yang bertakwa dan bersih, yang tidak terdapat dosa pada dirinya, tidak dholim, tidak iri, dan juga tidak dengki.” [1]

8. Keberanian dalam membela kebenaran. Orang yang berani mempunyai dada yang lebih lapang dan hati yang lebih luas.

9. Meninggalkan sesuatu yang berlebihan dalam memandang, berbicara, mendengar, bergaul, makan, dan tidur. Meninggalkan hal itu semua merupakan salah satu faktor yang dapat melapangkan dada, menyenangkan hati, dan menghilangkan keduakaan dan kesedihan.

10. Menyibukkan diri dengan amal atau ilmu syar’i yang bemanfaat karena hal tersebut dapat menghindarkan hati dari hal-hal yang menimbulkan keraguan hati.

11. Memperhatikan kegiatan hari ini dan tidak perlu khawatir terhadap masa yang akan datang serta tidak sedih terhadap keadaan yang terjadi pada masa-masa lalu. Seorang hamba harus selalu berusaha dengan sungguh-sungguh dalam hal-hal yang bermanfaat baginya, baik dalam hal agama maupun dunia. Juga memohon kesuksesan kepada Rabb-Nya dalam mencapai maksud dan tujuan serta memohon agar Dia membantunya dalam mencapai tujuan tersebut. Ini akan dapat menghibur dari keduakaan dan kesedihan.

12. Melihat kepada orang yang ada di bawah dan jangan melihat kepada orang yang ada di atas dalam ‘afiat (kesehatan dan keselamatan) dan rizki serta kenikmatan dunia lainnya.

13. Melupakan hal-hal tidak menyenangkan yang telah terjadi pada masa lalu, sehingga tidak larut memikirkannya.

14. Jika tertimpa musibah maka hendaknya berusaha meringankan agar dampak buruknya bisa dihindari, serta berusaha keras untuk mencegahnya sesuai dengan kemampuannya.

15. Menjaga kekuatan hati, tidak mudah tergoda serta tidak terpengaruh angan-angan yang ditimbulkan oleh pemikiran-pemikiran buruk, menahan marah, serta tidak mengkhawatirkan hilangnya hal-hal yang disukai. Tetapi menyerahkan semuanya hanya kepada Allah dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat, serta memohon ampunan dan afiat kepada Allah.

16. Menyandarkan hati hanya kepada Allah seraya bertawakal kepada-Nya. Berhusnudzan kepada Allah, Rabb Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi. Sebab, orang yang bertawakal kepada Allah tidak akan dipengaruhi oleh kebimbangan dan keraguan.

17. Seseorang yang berakal menegetahui bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan yang bahagia dan tenang. Karena kehidupan itu singkat sekali, karena itu, jangan dipersingkat lagi dengan adanya berbagai kesedihan dan memperbanyak keluhan. Karena justru hal itu bertolak belakang dengan kehidupan yang benar dan sehat.

18. Jika tertimpa suatu hal yang tidak menyenangkan hendaknya ia membandingkannya dengan berbagai kenikmatan yang telah dilimpahkan kepadanya, baik berupa agama maupun duniawi. Ketika orang itu membandingkannya maka akan tampak jelas kenikmatan yang diperolehnya jauh lebih banyak dibandingkan musibah yang dia alami. Disamping itu, perlu kiranya ia membandingkan antara terjadinya bahaya di masa depan yang ditakutkan dengan banyaknya kemungkinana keselamatan. Karena kemungkinan yang lemah tidak mungkin mengalahkan kemungkinan yang lebih banyak dan kuat. Dengan demikian akan hilanglah rasa sedih dan takutnya.

19. Mengetahui bahwa gangguan dari orang lain tidak akan memberikan mudharat atau bahaya kepadanya, khususnya yang berupa ucapan buruk, tatapi hal itu justru akan memberikan mudharat kepada diri mereka sendiri. Hal itu tidak perlu dimasukkan ke dalam hati dan tidak perlu dipikirkan, sehingga tidak akan membahayakannya.

20. Mengarahkan pikirannya terhadap hal-hal yang membawa manfaat bagi dirinya, baik dalam urusan agama maupun dunia.

21. Hendaklah dia tidak menuntut terima kasih atas kebaikan yang dilakukannya, kecuali mengharapkan balasan dari Allah. Dan hendaklah dia mengetahui bahwa amal yang dia lakukan, pada hakekatnya merupakan muamalah (jalinan) dengan Allah, sehingga tidak mempedulikan terima kasih dari orang terhadap apa yang dia berikan kepadanya. Allah berfirman yang artinya,
“Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan darimu dan tidak pula ucapan terima kasih”. (QS. Al-Insan:9)

22. Memperhatikan hal-hal yang bermanfaat dan berusaha untuk dapat merealisasikannya, serta tidak memperhatikan hal-hal yang buruk baginya, sehingga otak dan pikirannya tidak disibukkan olehnya.

23. Berkonsentrasi pada aktivitas yang ada sekarang dan menyisihkan aktivitas yang akan datang, sehingga aktivitas yang akan datang kelak dikerjakan secara maksimal dan sepenuh hati.

24. Memilih dan berkonsentrasi pada aktivitas yang bermanfaat, dengan mengutamakan yang lebih penting. Hendaklah ia memohon pertolongan pada Allah, kemudian meminta pertimbangan orang lain, dan jika pilihan itu telah sesuai dengan kemantapan hatinya, maka silahkan diamalkan dengan penuh tawakal pada Allah.

25. Menyebut-nyebut nikmat Allah dengan memujinya, baik yang dhahir maupun yang batin. Sebab, dengan menyadari dan menyebut-nyebut nikmat Allah, maka Dia akan menghindarkan dirinya dari kebimbangan dan kesusahan.

26. Hendaklah bergaul dan memperlakukan pasangan (suami maupun istri) dan kaum kerabat serta semua orang yang mempunyai hubungan secara baik . jika menemukan suatu aib, maka jangan disebarluaskan, tetapi lihat pula kebaikan yang ada padanya. Dengan cara ini, persahabatan dan hubungan akan terus terjalin dengan baik dan hati akan semakin lapang. Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah bersabda, “Janganlah seorang mukmin laki-laki membenci mukmin perempuan (istri) seandainya dia membenci suatu akhlaknya, maka dia pasti meridhai sebagian lainnya.” (HR. Muslim)

27. Do’a memohon perbaikan semua hal dan urusan. Dan doa paling agung berkenaan dengan hal itu adalah :

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ

“Allahumma ashlihlii diinii lladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlihlii dunyaya llatii fiihaa ma’asyii, wa ashlihlii akhirotii llatii fiihaa ma’adii, waj’alilhayaata ziyaadatan lii fii kulli khair, waj’alil mauta raahatan lii min kulli syarr.” (HR. Muslim)

Ya Allah perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini penambah kebaikan bagiku dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejelekan.

Demikian juga dengan do’a berikut ini :

اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Allahumma rahmataka arjuu falaa takilnii ilaa nafsii thorfata’ainin wa ashlihlii sya’nii kullahu, laa ilaha illa anta.”

Ya Allah hanya rahmatMu aku berharap mendapatkannya. karena itu, jangan Engkau biarkan diriku sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau

28. Jihad di jalan Allah. Hal ini berdasarkan pada sabda Rasulullah shalallu’alaihi wassalam, “ Berjihadlah di jalan Allah, karena jihad di jalan Allah merupakan pintu dari pintu-pintu surga, yang dengannya Allah menyelamatkan dari kedukaan dan kesedihan.”

Sumber : Do’a dan Wirid, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, Pustaka Imam Syafi’i.

Kemuliaan dan Keutamaan Aisyah

Beliau adalah Ummul Mukminin Ummu Abdillah Aisyah binti Abu Bakr, Shiddiqah binti Shiddiqul Akbar, istri tercinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau lahir empat tahun setelah diangkatnya Muhammad menjadi seorang Nabi. Ibu beliau bernama Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Abdi Syams bin Kinanah yang meninggal dunia pada waktu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup yaitu tepatnya pada tahun ke-6 H.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Aisyah dua tahun sebelum hijrah melalui sebuah ikatan suci yang mengukuhkan gelar Aisyah menjadi ummul mukminin, tatkala itu Aisyah masih berumur enam tahun. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membangun rumah tangga dengannya setelah berhijrah, tepatnya pada bulan Syawwal tahun ke-2 Hijriah dan ia sudah berumur sembilan tahun.

Aisyah menceritakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku pasca meninggalnya Khadijah sedang aku masih berumur enam tahun, dan aku dipertemukan dengan Beliau tatkala aku berumur sembilan tahun. Para wanita datang kepadaku padahal aku sedang asyik bermain ayunan dan rambutku terurai panjang, lalu mereka menghiasiku dan mempertemukan aku dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Lihat Abu Dawud: 9435).

Kemudian biduk rumah tangga itu berlangsung dalam suka dan duka selama 8 tahun 5 bulan, hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia pada tahun 11 H. Sedang Aisyah baru berumur 18 tahun.

Aisyah adalah seorang wanita berparas cantik berkulit putih, sebab itulah ia sering dipanggil dengan “Humaira”. Selain cantik, ia juga dikenal sebagai seorang wanita cerdas yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mempersiapkannya untuk menjaid pendamping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mengemban amanah risalah yang akan menjadi penyejuk mata dan pelipur lara bagi diri beliau. Suatu hari Jibril memperlihatkan (kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) gambar Aisyah pada secarik kain sutra berwarna hijau sembari mengatakan,
“Ia adalah calon istrimu kelak, di dunia dan di akhirat.” (HR. At-Tirmidzi (3880), lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi (3041))

Selain menjadi seorang pendamping setiap yang selalu siap memberi dorongan dan motivasi kepada suami tercinta di tengah beratnya medan dakwah dan permusuhan dari kaumnya, Aisyah juga tampil menjadi seorang penuntut ilmu yang senantiasa belajar dalam madrasah nubuwwah di mana beliau menimba ilmu langsung dari sumbernya. Beliau tercatat termasuk orang yang banyak meriwayatkan hadits dan memiliki keunggulan dalam berbagai cabang ilmu di antaranya ilmu fikih, kesehatan, dan syair Arab. Setidaknya sebanyak 1.210 hadits yang beliau riwayatkan telah disepakati oleh Imam Bukhari dan Muslim dan 174 hadits yang hanya diriwayatkan oleh Imam Bukhari serta 54 hadits yang hanya diriwayatkan oleh Imam Muslim. Sehingga pembesar para sahabat kibar tatkala mereka mendapatkan permasalahan mereka datang dan merujuk kepada Ibunda Aisyah.
Kedudukan Aisyah di Sisi Rasulullah

Suatu hari orang-orang Habasyah masuk masjid dan menunjukkan atraksi permainan di dalam masjid, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil Aisyah, “Wahai Humaira, apakah engkau mau melihat mereka?” Aisyah menjawab, “Iya.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di depan pintu, lalu aku datang dan aku letakkan daguku pada pundak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan aku tempelkan wajahku pada pipi beliau.” Lalu ia mengatakan, “Di antara perkataan mereka tatkala itu adalah, ‘Abul Qasim adalah seorang yang baik’.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Apakah sudah cukup wahai Aisyah?” Ia menjawab: “Jangan terburu-buru wahai Rasulullah.” Maka beliau pun tetap berdiri. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi lagi pertanyaannya, “Apakah sudah cukup wahai Aisyah?” Namun, Aisyah tetap menjawab, “Jangan terburu-buru wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Aisyah mengatakan, “Sebenarnya bukan karena aku senang melihat permainan mereka, tetapi aku hanya ingin memperlihatkan kepada para wanita bagaimana kedudukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadapku dan kedudukanku terhadapnya.” (HR. An-Nasa’i (5/307), lihat Ash Shahihah (3277))
Canda Nabi kepada Aisyah

Aisyah bercerita, “Suatu waktu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang untuk menemuiku sedang aku tengah bermain-main dengan gadis-gadis kecil.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku, “Apa ini wahai Aisyah.” Lalu aku katakan, “Itu adalah kuda Nabi Sulaiman yang memiliki sayap.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tertawa. (HR. Ibnu Sa’ad dalam Thabaqat (8/68), lihat Shahih Ibnu Hibban (13/174))

Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlomba lari dengan Aisyah dan Aisyah menang. Aisyah bercerita, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlari dan mendahuluiku (namun aku mengejarnya) hingga aku mendahuluinya. Tetapi, tatkala badanku gemuk, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak lomba lari lagi namun beliau mendahului, kemudian beliau mengatakan, “Wahai Aisyah, ini adalah balasan atas kekalahanku yang dahulu’.” (HR. Thabrani dalam Mu’jamul Kabir 23/47), lihat Al-Misykah (2.238))
Keutamaan-keutamaan Aisyah

Banyak sekali keutamaan yang dimiliki oleh Ibunda Aisyah, sampai-sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan dalam sabdanya:

“Orang yang mulia dari kalangan laki-laki banyak, namun yang mulia dari kalangan wanita hanyalah Maryam binti Imron dan Asiyah istri Fir’aun, dan keutamaan Aisyah atas semua wanita sepeerti keutamaan tsarid atas segala makanan.” (HR. Bukhari (5/2067) dan Muslim (2431))

Beberapa kemuliaan itu di antaranya:
Pertama: Beliau adalah satu-satunya istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dinikahi tatkala gadis, berbeda dengan istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain karena mereka dinikahi tatkala janda.

Aisyah sendiri pernah mengatakan, “Aku telah diberi sembilan perkara yang tidak diberikan kepada seorang pun setelah Maryam. Jibril telah menunjukkan gambarku tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintah untuk menikahiku, beliau menikahiku tatkala aku masih gadis dan tidaklah beliau menikahi seorang gadis kecuali diriku, beliau meninggal dunia sedang kepalanya berada dalam dekapanku serta beliau dikuburkan di rumahku, para malaikat menaungi rumahku, Al-Quran turun sedang aku dan beliau berada dalam satu selimut, aku adalah putri kekasih dan sahabat terdekatnya, pembelaan kesucianku turun dari atas langit, aku dilhairkan dari dua orang tua yang baik, aku dijanjikan dengna ampunan dan rezeki yang mulia.” (Lihat al-Hujjah Fi Bayan Mahajjah (2/398))

Kedua: Beliau adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari kalangan wanita.

Suatu ketika Amr bin al-Ash bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling engkau cintai?” Beliau menjawab, “Aisyah.” “Dari kalangan laki-laki?” tanya Amr. Beliau menjawab, “Bapaknya.” (HR. Bukhari (3662) dan Muslim (2384))

Maka pantaskah kita membenci apalagi mencela orang yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?!! Mencela Aisyah berarti mencela, menyakiti hati, dan mencoreng kehormatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Na’udzubillah.

Ketiga: Aisyah adalah wanita yang paling alim daripada wanita lainnya.

Berkata az-Zuhri, “Apabila ilmu Aisyah dikumpulkan dengna ilmu seluruh para wanita lain, maka ilmu Aisyah lebih utama.” (Lihat Al-Mustadrak Imam Hakim (4/11))

Berkata Atha’, “Aisyah adalah wanita yang paling faqih dan pendapat-pendapatnya adalah pendapat yang paling membawa kemaslahatan untuk umum.” (Lihat al-Mustadrok Imam Hakim (4/11))

Berkata Ibnu Abdil Barr, “Aisyah adalah satu-satunya wanita di zamannya yang memiliki kelebihan dalam tiga bidang ilmu: ilmu fiqih, ilmu kesehetan, dan ilmu syair.”

Keempat: Para pembesar sahabat apabila menjumpai ketidakpahaman dalam masalah agama, maka mereka datang kepada Aisyah dan menanyakannya hingga Aisyah menyebutkan jawabannya.

Berkata Abu Musa al-Asy’ari, “Tidaklah kami kebingungan tentang suatu hadits lalu kami bertanya kepada Aisyah, kecuali kami mendapatkan jawaban dari sisinya.” (Lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi (3044))

Kelima: Tatkala istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi pilihan untuk tetap bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengna kehidupan apa adanya, atau diceraikan dan akan mendapatkan dunia, maka Aisyah adalah orang pertama yang menyatakan tetap bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaimanapun kondisi beliau sehingga istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain mengikuti pilihan-pilihannya.

Keenam: Syari’at tayammum disyari’atkan karena sebab beliau, yaitu tatkala manusia mencarikan kalungnya yang hilang di suatu tempat hingga datang waktu Shalat namun mereka tidak menjumpai air hingga disyari’atkanlah tayammum.

Berkata Usaid bin Khudair, “Itu adalah awal keberkahan bagi kalian wahai keluarga Abu Bakr.” (HR. Bukhari (334))

Ketujuh: Aisyah adalah wanita yang dibela kesuciannya dari langit ketujuh.

Prahara tuduhan zina yang dilontarkan orang-orang munafik untuk menjatuhkan martabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat istri beliau telah tumbang dengan turunnya 16 ayat secara berurutan yang akan senantiasa dibaca hingga hari kiamat. Allah Subhanahu wa Ta’ala mempersaksikan kesucian Aisyah dan menjanjikannya dengan ampunan dan rezeki yang baik.

Namun, karena ketawadhu’annya (kerendahan hatinya), Aisyah mengatakan, “Sesungguhnya perkara yang menimpaku atas diriku itu lebih hina bila sampai Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tetnangku melalui wahyu yang akan senantiasa dibaca.” (HR. Bukhari (4141))

Oleh karenanya, apabila Masruq meriwayatkan hadits dari Aisyah, beliau selalu mengatakan, “Telah bercerita kepadaku Shiddiqoh binti Shiddiq, wanita yang suci dan disucikan.”

Kedelapan: Barang siapa yang menuduh beliau telah berzina maka dia kafir, karena Al-Quran telah turun dan menyucikan dirinya, berbeda dengan istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain.

Kesembilan: Dengan sebab beliau Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyari’atkan hukuman cambuk bagi orang yang menuduh wanita muhShanat (yang menjaga diri) berzina, tanpa bukti yang dibenarkan syari’at.

Kesepuluh: Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit, Beliau memilih tinggal di rumah Aisyah dan akhirnya Beliau pun meninggal dunia dalam dekapan Aisyah.

Berkata Abu Wafa’ Ibnu Aqil, “Lihatlah bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memilih untuk tinggal di rumah Aisyah tatkala sakit dan memilih bapaknya (Abu Bakr) untuk menggantikannya mengimami manusia, namun mengapa keutamaan agung semacam ini bisa terlupakan oleh hati orang-orang Rafidhah padahal hampir-hampir saja keutamaan ini tidak luput sampaipun oleh binatang, bagaimana dengan mereka…?!!”

Aisyah meninggal dunia di Madinah malam selasa tanggal 17 Ramadhan 57 H, pada masa pemerintahan Muawiyah, di usianya yang ke 65 tahun, setelah berwasiat untuk dishalati oleh Abu Hurairah dan dikuburkan di pekuburan Baqi pada malam itu juga. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridhai Aisyah dan menempatkan beliau pada kedudukan yang tinggi di sisi Rabb-Nya. Aamiin.

Wallahu A’lam.