Untuk pertanyaan ini, sebenarnya cukup dengan dua kalimat saja. Yaitu "think before posting" dan "wise while online".
Intinya, jangan merasa bahwa karena Facebook dan Twitter itu adalah
akun pribadi kita, maka kita bisa sekenanya saja memasang status atau
ngetwit.
Di era online, apa yang kita posting di Internet akan
selamanya abadi dan tak mungkin dihapus begitu saja. Mungkin suatu saat
kita pernah memposting sesuatu yang kurang baik di Internet, lalu kita
buru-buru menghapusnya.
Tetapi kita tidak akan tahu persis bahwa belum ada orang yang sempat
membacanya, mengkopinya atau bahkan memforwardnya ke orang lain. Apapun
yang kita posting di Internet, akan menjadi catatan sejarah diri kita
sendiri untuk masa depan.
Saat nanti kita masuk ke dunia kerja,
maka catatan diri kita akan sangat terbuka di Internet. Jadi, jangan
sembarangan posting. Apalagi kalau sampai isi postingan kita menyinggung
kehormatan atau harga diri orang lain.
Niat kita mungkin bercanda
atau sekedar melampiaskan kekesalan, tetapi orang lain bisa tersinggung
dan memperkarakan Anda hingga ke pengadilan. Ini akan tercatat seumur
hidup kita. Dan yang terpenting, jangan posting hal-hal yang dapat
membahayakan diri kita ataupun keluarga kita.
Misalnya memposting
hal-hal yang sifatnya privasi, rahasia diri/keluarga, alamat rumah
ataupun hal-hal lain yang memang bahkan di offline pun Anda tak ingin
sampaikan hal tersebut kepada sembarang orang.
Jadi ingat ya kalimat kuncinya, "think before posting" dan "wise while online".
Rabu, 23 Mei 2012
Bagaimana Etika Berkicau di Twitter
20.17
No comments
0 komentar:
Posting Komentar