Segala
puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada imam
para mujahidin dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga
hari kiamat. Amma ba’du.
Dengan menyebut
nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Allah SWT berfirman :
“Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang
telah mereka janjikan kepada Allah; maka diantara mereka ada yang gugur
(syahid) dan diantara mereka ada pula yang menunggu-nunggu dan mereka
sedikitpun tidak merubah (janjinya).” (Al Ahzab : 23).
Saudara-saudara
yang aku cintai, sesungguhnya langkah pertama dalam jihad adalah
komitmen dengan ajaran Al Qur’an dan manhaj yang telah ditetapkan oleh
Al Musthafa Muhammad Rasulullah SAW. Langkah kedua dalam jihad jangan
tidur malam kecuali anda melihat kondisi negeri dan rakyat. Setelah
semua itu, mulai persiapan untuk hari pertemuan dengan nyalakan senjata,
meriam dan rudal untuk menggapai syahadah atau kemenangan yang
diturunkan oleh Rabb seluruh hamba.
Apakah
antum memiliki cita-cita dan maju untuk memulai jalan, mempersiapkan
diri untuk turut serta menyusul para ikhwan yang telah mencampakkan
dunia dan menjualnya dengan sesuatu yang belum pernah mereka gapai
harganya, menuju ridlo Allah, menuju Firdaus yang tinggi, menuju
rengkuhan Nabi Muhammad SAW.
Saudara-saudaraku
yang aku cintai, orang-orang telah mengklaim bahwa mereka takut api
neraka tapi melakukan amal yang menjerumuskan ke jurangnya. Mereka
mengklaim bahwa mereka mencintai surga tapi justru menjauhinya.
Sesungguhnya
barangsiapa yang menjauh dari kitab Allah, maka dia akan merugi banyak
dan banyak. Jangan melihat ke arah hal-hal yang melenakan lagi rendah,
yang tidak memiliki harga disisi Allah Azza wa Jalla.
Antum
semua dikepung fitnah dan cinta syahwat. Dan aku, syahwatku adalah
surga, maka aku memilihnya. Telah kulakukan akad transaksi jual beli
demi perdagangan yang menguntungkan , yaitu surga.
Saya
mohon antum memaklumi atas keterlambatanku dalam melakukan pembalasan
dari para pengkhianat. Kuingatkan antum, janganlah jauh dari kitab Allah
Azza wa Jalla; berapa banyak orang melupakan Allah, maka Allah pun
melupakan mereka. Dan aku insya Allah, disisi Rabbku disurganya bersama :
Izzuddin Al Qassam, Abdullah Azzam, Imad Aqil, Yahya Ayyasy, Iwadh
Sulami, Mahmud Abu Hanud, Hasan Abbas, Usamah Halis dan Bilal El Ghaul.
Saudara-saudaraku
yang aku cintai, sesungguhnya hidup disisi Rabbul Izzah (Allah SWT)
pastilah lebih utama dari segala hidup yang baik. Demi Allah, hidup
selain disisi Allah pastilah sejelek-jelek kehidupan yang
diagung-agungkan para thaghut (kaum ingkar) yang sombong dan congkak.
Demi Allah ! itulah syahadah, tidak akan pernah berakhir; tidak akan
berakhir dan tidak akan berjumpa kekasih dengan yang dikasihi kecuali
pembelot atau syahid.
Wahai putra-putra
front Islam….Antum putra-putra Islam yang akan tetap bersuara;
meneriakkan semangat keberanian dalam menghadapi segala idiologi
(mafahim) agar umat ini bangun dari tidurnya yang lelap. Antum yang akan
menjadi peluru-peluru dan meriam yang akan membunuh, merobek,
mencabik-cabik imperialis Israel dan begundal-begundalnya.
Saudara-saudaraku
yang aku cintai, hidup dibawah naungan dakwah telah mengajariku bahwa
hidup itu sementara yang akan disusul oleh kematian, diserang kefanaan.
Berapa banyak orang yang hidup, mati tanpa memperoleh yang dia citakan,
tidak bisa menggapai apa yang diharapkan, sekalipun telah mencurahkan
seluruh jiwa dan raganya yang berharga dan yang rendah.
Dunia
itu penuh tipu daya, upaya yang nampak bukanlah suatu jaminan; jika
nampak manis maka itu adalah racun pahit yang mematikan. Jika nampak
menggiurkan justru itu adalah sesuatu yang menakutkan, jika nampak mulia
dan berharga maka itulah yang merugikan. Berapa banyak raja yang
disanjung dengan simbol-simbol, untuk apa simbol-simbol…? Adapun akhirat
adalah kehidupan orang mukmin yang lezat penuh kenikamatan yang abadi,
tidak ada yang sia-sia.
Di surga
tersedia apa saja yang diinginkan jiwa, menyenangkan mata, sesuatu yang
belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga
serta belum pernah terlintas dalam hati manusia. Janganlah kau beli
tujuan jangka pendek dengan jangka panjang, jangan kau beli kehidupan
fana ini dengan keabadian.
Ikhwan dan
akhwat yang aku cintai, jalan dakwah ilallah itu bukanlah pangkat dan
kedudukan yang dicari, tapi ia adalah jalan yang dipenuhi dengan
makarih (hal-hal yang tidak menyenangkan), penuh dengan hentakan yang
tiba-tiba, di dalamnya ada taklif (baban kewajiban) yang berat dan
penderitaan yang luar biasa.
Saudara-saudaraku
ikhwan dan akhwat yang aku cintai, shalat shubuh dalam jama’ah adalah
indikator para kesatria, tempat berhimpunnya orang-orang mukhlis,
tanda-tanda para mujahid, tak ada amalan sejenis yang menyamai kebaikan
yang ada di dalamnya, cukuplah pelakunya berada dalam jaminan Allah Azza
wa Jalla.
Ikhwan dan akhwat yang aku
cintai, adapun qiyamul lail adalah madrasahnya generasi pilihan,
inkubatornya para rijal, tanda-tanda para mujahid, isyarat orang-orang
yang menang dan derap langkahnya orang-orang shalih.
Saya
juga meminta kepada para penguasa, supaya jangan memburu para mujahid
yang menggelisahkan ketenangan istirahat musuh, janganlah (mendekat)
melindungi pemukiman-pemukiman Yahudi sampai para mujahid menebar
butir-butir kepahitan pada mereka.
Wahai
orang-orang yang dipilih Allah untuk merealisasikan kehendak-Nya lewat
kalian, agar Allah mengembalikan kekuatan agama-Nya ke tangan-tangan
kalian, lewat kalian Allah mengangkat panji-panji agama-Nya. Maka
teguhkanlah perjuangan diatas jalan-Nya.
Saudara-saudaraku
ikhwan dan akhwat yang aku cintai, aku wasiatkan kepada kalian bertaqwa
dan takut pada Allah, kokohkan persatuan barisan (shaf) menghadapi
musuh. Kepada semuanya aku meminta maaf atas semua kesalahanku dan
semoga Allah mencurahkan rahmat pada kita, melimpahkan rizki syahdah di
jalan-Nya.
Kepada ayah dan ibunda,
semoga Allah SWT mengilhamkan kepadanya kesabaran dan keteguhan. Tiada
sesuatu yang aku miliki kecuali ucapan selamat berpisah dengan
kesyahidanku, insya Allah.
Akhirnya, aku
berlindung kepada Allah dari ketergelinciran lidah dan lisan serta
badai bencana dunia. Semoga Allah menerima ibadah kita ini,
menjadikannya ikhlas demi mengharap ridho Yang Maha Mulia.
Jumaat, 1 Mac 2002.
Saudaramu Asy Syahid Al Hay
(seorang syahid yang tetap hidup)
Farhat Abdul Qassam
Rabu, 23 Mei 2012
Wasiat Asy Syahid Muhammad Fathi Farhat
20.10
No comments
0 komentar:
Posting Komentar