Facebook
atau Twitter merupakan dua jejaring social raksasa dunia untuk saat
ini. Banyak orang memiliki kedua akun jejaring social tersebut, tetapi
banyak juga yang tidak memahami aturan pakainya.
Pada dasarnya,
pemakaian media social itu tidak terbatas dan tidak dibatasi. Tetapi
tetap saja ada etika yang harus diperhatikan. Terlebih dalam penggunaan
di Negara hukum seperti Indonesia. Etika dalam penulisan, etika dalam
berbahasa dan berbicara di media social harus diperhatikan, salah-salah
memposting sesuatu bisa berujung penjara atau tuntutan, intinya sebelum
melakukan sesuatu dalam akun jejaring social, hendaknya di perhatikan 3
pola seperti “ Think before typing”, “ Think before talking” and “Think before Posting”.
Dalam perjalanannya para facebooker atau tweaps selalu ingin menjadi
yang paling direspon oleh para folowernya atau teman dalam lingkaran
pertemannya di facebook, hanya dengan memposting sekalimat tulisan lucu
atau kalimat yang menarik perhatian. Dengan begitu facebooker atau
tweaps merasa bahwa dirinya menjadi yang paling terkenal dalam lingkaran
pertemanannya, atau menjadi pusat perhatian bagi teman-temannya, dan
bisa disebut juga menjadi artis kecil-kecilan.
Hal
ini wajar terjadi, karena semua orang memiliki sifat ingin selalu
diperhatikan oleh orang lain. Dan itu sah-sah saja. Namun kembali kepada
etika dalam berjejaring sosial, seharusnya para facebooker, blogger
ataupun tweaps memperhatikan beberapa hal seperti :
1. Memposting keluh kesah
Tidak semua teman yang ada dalam lingkaran pertemanan senang membaca
keluh kesah setiap hari yang diposting dalam timeline. Bahkan postingan
semacam ini justru menimbulkan prasangka yang tidak baik, dan
meninggalkan kesan buruk bagi yang memposting.
2. Memposting kata-kata kotor
Memaki-maki orang yang tidak jelas melalui sindiran-sindiran, atau
ngata-ngatain mantan pacarnya dengan kalimat kasar dan kotor.
3.
Memposting kata-kata seperti “ suka-suka gue dong, facebook-facebook
gue, twitter-twitter gue, mau gue apain terserah gue, napain lo sibuk
ngurusin urusan orang lain, urus diri lo sendiri“
Kalimat tersebut menunjukkan betapa tidak ber-etikanya seseorang.
4. Memposting Link yang mengarah ke situs pornografi
5. Memposting kalimat yang bersifat menjelekkan suatu kelompok, individu, atau institusi tertentu.
6. Tidak perlu over dalam beraktivitas di jejaring social,
seperti setiap saat setiap waktu memposting apa yang sedang dipikirkan.
Atau memposting keberadaan kita, misalnya sedang di hotel ini, di café
ini, di pantai ini, dll, dst, dsb.
(Beberapa hal
tersebut diatas merupakan pengalaman penulis, yang pernah penulis
lakukan dan kemudian menimbulkan efek buruk terhadap diri penulis dan
lingkaran pertemanan didalamnya ).
Lalu apa yang sepatutnya dilakukan didalam berjejaring social ?
1.
Kita dapat memposting hal-hal yang lucu dan menarik, yang sifatnya bisa
menghibur teman-teman dalam lingkaran pertemanan tersebut.
2. Dapat pula memposting sesuatu yang sifanya informatif.
3. Hindari memposting kalimat yang menimbulkan kebencian terhadap orang lain, seperti contoh diatas.
4. Gunakan menu Message untuk me-mEntion teman yang isinya bersifat pribadi.
5. Hindari memposting kalimat yang berbau provokasi, pornografi ataupun SARA.
6.
Gunakan jejaring social secara bijak dan tidak berlebihan, dengan
memeriksa notifikasi secara berkala, tidak perlu online sepanjang hari,
sekalipun menggunakan Smartphone.
Jika point-point
tersebut dapat kita laksanakan, maka akan terhindar dari masalah-masalah
tidak penting yang timbul dari jejaring social, selanjutnya kita akan
merasa nyaman dalam berjejaring social.
Demikian tips berjejaring social dari saya, semoga bermanfaat. Enjoy in your timeline.
Rabu, 23 Mei 2012
ETIKA DALAM BERJEJARING SOSIAL
20.21
No comments
0 komentar:
Posting Komentar